bakabar.com, BANJARMASIN – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), H Supian HK merespons maraknya kasus kebakaran karena korsleting listrik di Banjarmasin.
Menurut Supian, PLN Unit Induk Distribusi Kalsel-Teng harus melakukan uji kontrol.
“Petugas PLN harus melakukan uji kontrol dari rumah ke rumah,” ucap Supian HK, Senin (8/1).
Politikus senior Partai Golkar itu menilai saat ini kegiatan uji kontrol masih belum maksimal.
“Ini harus ditingkatkan. Apalagi, mohon maaf ya, kan ada rumah yang tak layak tinggal. Ini memungkinkan terjadinya kebakaran,” katanya.
Adapun hal yang patut dikontrol yakni instalasi, terutama pelanggan listrik 450 VA.
“Kalau bisa untuk pelanggan 450 VA hanya melakukan pembayaran 50 persen. Sedangkan 50 persennya digunakan untuk dana pengawasan rumah tersebut,” tutupnya.
Diketahui, Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin mencatat sebanyak 190 kejadian kebakaran terjadi di eks ibu kota Kalsel sepanjang 2023.
Kasus kebakaran ini meningkat sangat signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Dibandingkan 2021, tercatat ada 101 kejadian dan 106 kejadian pada tahun 2022. Namun, memasuki tahun 2023, naik sekitar 80 persen dengan 190 kejadian.
Dari ratusan kejadian itu, insiden kebakaran paling banyak terjadi di Kecamatan Banjarmasin Tengah dengan 46 kejadian.
Disusul di Banjarmasin Selatan dengan 40 kejadian, Banjarmasin Timur 36 kejadian, Banjarmasin Utara 35 kejadian, dan di wilayah Banjarmasin Barat mencatat ada 33 kejadian.
Dalam rentetan kejadian kebakaran selama 2023 ini, tercatat 6 orang menjadi korban dan dinyatakan meninggal dunia. Terdiri dari 5 warga dan 1 orang relawan pemadam kebakaran (damkar).