Banjarmasin Hits

Mantan Sekda Mukhyar Buka-bukaan Terkait Utang Rp 300 Miliar Pemkot Banjarmasin

Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Mukhyar angkat bicara tentang utang yang ditanggung Pemkot Banjarmasin sekitar Rp 300 miliar pada awal 2024.

Featured-Image
Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Mukhyar angkat bicara tentang utang yang ditanggung Pemkot Banjarmasin sekitar Rp 300 miliar pada awal tahun 2024.

bakabar.com, BANJARMASIN - Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banjarmasin, Mukhyar angkat bicara tentang utang yang ditanggung Pemkot Banjarmasin sekitar Rp 300 miliar pada awal tahun 2024.

Ketika masih menjabat, Mukhyar mengakui belum pernah mempunyai utang terhadap sejumlah proyek yang dikerjakan Pemkot Banjarmasin.

Pasalnya, saat itu saldo kas Pemkot Banjarmasin dapat membayari kontraktor yang proyeknya sudah rampung.

Baca Juga: Imbas Kas Pemkot Kosong, Proyek Perbaikan Ruang Kelas Dua SDN di Banjarmasin Terdampak

"Kalau ini kasusnya yang tidak bisa dibayarkan, apakah proyeknya selesai dikerjakan sebelum berakhirnya kontrak. Atau sesudah berakhir kontrak kalau selesai dikerjakan sebelum berakhir kontrak berarti wajib dibayar 100%. Tapi kalau berakhirnya melewati kontrak berarti harus dipotong denda keterlambatan," ujarnya, Rabu (10/1/2024).

Mukhyar mengatakan Pemkot Banjarmasin harus menunggu Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan pemeriksaan, sebelum membayar utang kepada kontraktor. Atas dasar audit dan rekomandasi dari BPK lah kemudian baru anggarannya disiapkan dan paling cepat di APBD Perubahan tahun 2024.

"Yang jelas Pemkot emang tidak berduit untuk membayari, kasnya kosong," ucapnya.

Jadinya, menurut Mukhyar kontraktor yang menagih sejumlah utang ke Pemkot Banjarmasin supaya bersabar dan menunggu pemeriksaan dari BPK selesai.

Baca Juga: Honor Aruh Sastra Kalsel 2023 di Banjarmasin Belum Dibayar Hingga 2024

Selain itu, Mukhyar pun bereaksi terhadap keputusan Pemkot Banjarmasin yang ingin melakukan refocusing anggaran tahun 2024 untuk melunasi utang Rp 300 miliar.

"Itu kan menggeser anggaran saja, anggaran tak prioritas digeser ke kegiatan yang mendesak dan dibayarkan ke proyek ini, tapi kan tidak serta merta duitnya tersedia," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner