bakabar.com, BANJARBARU – Bundaran Liang Anggang menjadi salah satu titik keramaian malam pergantian tahun 2020.
Di sana ada Festival of Light yang salah satunya menyuguhkan air mancur menari. Pesona air mancur berbalut kilauan cahaya mampu menghipnotis pengunjung.
“Khusus malam tahun baru ini ada 5 operasional air mancur menari. Setiap operasional ada 3 lagu, jadi 15 lagu,” ujar Humas Festival of Light, Didi saat ditemui bakabar.com, Selasa (31/12) malam.
Setiap operasional air mancur menari ini, memakan waktu kurang lebih 15 menit. Meski diguyur hujan, tak sedikit pun mengganggu keindahan air mancur menari tersebut.
“Kami tidak ada perayaan menggunakan petasan atau kembang api. Ya karena kami ada perhitungan juga. Kalau hujan kan tidak bisa, tapi kalau air mancur menari kan walaupun kena hujan gak masalah,” jelasnya.
Menyambut datangnya tahun baru, panitia mengajak pengunjung melakukan hitung mundur. Terpantau olah media ini, semakin malam, banyak pengunjung yang datang. Dan lokasi nampak dipenuhi ratusan orang.
“Memang banyak pengunjung malam ini, makin malam makin banyak. Penjualan tiket sudah melebihi malam biasanya, kira-kira sudah lebih 50 persen dari hari biasanya” ungkap Didi.
Sementara itu, salah seorang pengunjung, Dina mengatakan, tontonan air mancur menari di penghujung tahun ini menjadi pilihan bagus untuk merayakan malam tahun baru bersama keluarga.
“Saya ke sini bersama keluarga, air mancurnya menghibur, dan bagus sekali. Ini tempat yang pas lah buat ngabisin malam tahun baru, ditambah spot fotonya banyak,” ujar warga Landasan Ulin ini.
Senada dengan Dina, Excel yang juga warga Landasan Ulin mangaku senang bisa menghabiskan malam pergantian tahun dengan suasana romantis.
“Di sini suasananya romantis, banyak cahaya, jadi tempat foto yang bagus ditambah pertunjukan air mancurnya keren” ungkapnya.
Untuk diketahui, Festival of light di Liang Anggang sendiri sudah dibuka sejak 12 Desember 2019 lalu dan akan berakhir pada 12 Januari mendatang.
Baca Juga: Malam Pergantian Tahun, Artis KDI Hibur Warga di Siring Laut Kotabaru
Reporter: Nurul Mufidah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin