bakabar.com, BANJARMASIN – Sebanyak lima perawat yang gugur selama penanganan pandemi Covid-19 di Kalsel mendapatkan santunan.
Tali asih disalurkan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kalsel.
Secara simbolis, Ketua Umum PPNI Harif Fadhillah menyerahkan santunan kepada ahli waris di Sekretariat PPNI Kalsel, Komplek Simpang Pondok Metro, Sabtu (24/10).
"Santunan ini kita berikan kepada ahli waris anggota PPNI Kalsel yang gugur dalam menangani Covid-19," ujar Plt Ketua DPW PPNI Kalsel, Dedi Afrizal.
Bantuan ini diharpkan dapat meringankan musibah diterima oleh keluarga perawat yang ditinggalkan.
"Bisa menjadi penguatan konsolidasi organisasi disemua tingkatan," ucapnya.
Ditempat yang sama, Ketua Umum PPNI, Harif Fadhillah mengatakan santunan ini merupakan perhargaan paling tinggi kepada perawat yang wafat dimasa penanganan Covid-19.
Tali asih yang disalurkan hanya Rp 5 juta per ahli waris. Jumlah ini tidak sebanyak Pemerintah RI sebanyak Rp 300 jutaz
"Itu sertifikat yang kita berikan kemanusiaan dan mudahan mudahan bermanfaat," ucapnya.
Ditambahkan bahwa perawat yang meninggal akibat terinfeksi Covid-19 sebanyak 103 orang. 40 perawat diantaranya telah mendapatkan santunan dari PPNI.
"Kita prosesnya dikunjungi dan Kalsel termasuk yang didatangi," pungkasnya.
Kali ini, santunan hanya disalurkan kepada tiga ahli waris dari lima perawat yang meninggal akibat Covid-19.
Dua di antaranya telah diberikan ketika Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan berkunjung ke Kalsel beberapa waktu lalu.