Libur Nataru 2024

Libur Nataru, Bandara Halim Tambah Jadwal Penerbangan

Bandara Halim Perdanakusuma menambah frekuensi jadwal penerbangan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Featured-Image
Pesawat C-130 Super Hercules A-1340 bersiap lepas landas usai serah terima dari Kemhan RI kepada TNI AU di Lapangan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (6/7). apahabar.com/Andrey

bakabar.com, JAKARTA - Bandara Halim Perdanakusuma menambah frekuensi jadwal penerbangan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

Hal itu dilakukan guna untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan jumlah penumpang. Adapun penambahan jadwal penerbangan tersedia untuk rute Yogyakarta (YIA), Surabaya (SUB), Palembang (PLM), Semarang (SRG), dan Pangandaran (CJN).

"Yogyakarta, Surabaya, Palembang, Semarang oleh maskapai Batik Air, dan Pangandaran oleh maskapai Susi Air," kata Executive General Manager Bandara Halim Perdanakusuma, Kolonel Nav Ihsan Nanjaya seperti dilansir Antara, Sabtu (24/12).

Baca Juga: 66 UMKM Melantai di Stasiun Halim

Berdasarkan data yang diperoleh dari Posko Monitoring Natal dan Tahun Baru di Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu, jumlah penumpang pada Jumat (22/12) mencapai 10.718, lebih banyak dibandingkan rata-rata penumpang harian yang tercatat 9.000.

Salah satu penumpang, Narso saat ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma mengaku lebih memilih pesawat sebagai moda transportasi untuk pulang ke kampung halamannya di Surabaya karena efisiensi waktu.

"Harga kereta api dengan harga pesawat perbedaannya tidak terlalu jauh. Jadi mending pesawat saja lebih cepat sampai," katanya, seraya menambahkan bahwa harga tiket pesawat saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 masih relatif normal.

Baca Juga: Bandara Halim Perdanakusuma Tambah 14 Rute Penerbangan Baru

Berdasarkan hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, pemerintah memperkirakan pergerakan 107 juta orang selama libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. Jumlah ini meningkat 43 persen dibandingkan tahun lalu.

Dari 107,63 orang itu, mobil pribadi menjadi moda transportasi favorit dengan 35,6 persen, diikuti sepeda motor dengan 17,9 persen, kereta api 13,2 persen, pesawat 11,9 persen, bus 10,9 persen, kapal penyeberangan 6 persen, dan kapal laut 3,4 persen.

Editor
Komentar
Banner
Banner