Kalsel

Lewat Bawah Tanah, PT Qinfa Siap Menambang di Sungai Durian Kotabaru

apahabar.com, KOTABARU – Perusahaan tambang batu bara asal Cina, PT Qinfa Mining Industri (QMI) berencana akan…

Featured-Image
Ilustrasi kegiatan tambang. Foto-Istimewa

bakabar.com, KOTABARU – Perusahaan tambang batu bara asal Cina, PT Qinfa Mining Industri (QMI) berencana akan menambang di Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Keseriusan PT Qinfa dibuktikan telah mengadakan pertemuan dengan pejabat lingkup pemerintah di Kotabaru belum lama tadi.

Pertemuan itu dihadiri Presiden Devisi Investasi PT Qinfa, Shirley Shi, dan rombongan. Mereka dijamu oleh Sekda Kotabaru, Said Akhmad dan jajaran.

Sekda Said memastikan wacana investasi PT Qinfa dalam tahap perencanaan, atau eksplorasi.

Penambangan emas hitam akan dilakukan lewat bawah tanah, atau underground.

Berdasarkan penelusuran bakabar.com, untuk bisa beroperasi PT Qinfa ternyata diam-diam bekerjasama dengan perusahaan pemegang izin tambang di Bumi Sa ijaan, yakni PT Sumber Daya Energi (SDE).

Izin tambang itu dikeluarkan Pemerintah Kotabaru saat di bawah kepemimpinan Bupati Sjachrani Mataja.

Sekda Kotabaru Said Akhmad membenarkan ihwal perizinan tambang itu telah dikeluarkan oleh bupati terdahulu.

“Iya, PT Qinfa ini bekerjasama dengan PT SDE. Mereka sudah punya izin yang dikeluarkan Bupati Sjachrani Mataja,” ujar Said belum lama tadi.

Sekda bilang, hingga kini PT Qinfa belum bisa menambang lantaran areal hauling masuk dalam kawasan Hutan Produksi (HP), serta sebagian masuk dalam HGU perkebunan kelapa sawit.

“Nah, saat ini perusahaan itu sedang mengajukan ijin pinjam pakai kawasan hutan di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI,” kata Sekda.

Selain itu, Said memastikan areal lokasi yang akan digarap Qinfa berada di kawasan Kecamatan Sungai Durian.

“Areal tambangnya, di Sungai Durian,” terang Said, eks Sekda Tanbu itu.

Sebelumnya, Sherly didampingi juru bicaranya mengatakan sesuai rencana akan ada lima tambang batu bara di Kotabaru.

Produksinya bahkan mencapai 10 juta ton per tahun.

“Saat ini kami sedang proses pengeboran. Selama 10 bulan akan mulai operasi produksi nanti,” ujar Sherley.

Produksi batu bara tidak akan menyuplai keperluan lokal di Indonesia. Tapi, juga ekspor.

“Batu baranya untuk memenuhi keperluan lokal dulu berapa. Sisanya diekspor,” pungkasnya.



Komentar
Banner
Banner