bakabar.com, BATULICIN – Dalam lawatan Bupati H M Zairullah Azhar ke Kota Samarinda disempatkan OPD Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu) mengunjungi Diskominfo setempat.
Kunjungan rombongan belum lama tadi disambut Kepala Diskominfo Kota Samarinda, Aji Syarif Hidayatullah.
Dalam kunjungan itu Diskominfo Tanbu turut dikenalkan tentang sistem Command Center yang mendukung program pelayanan informasi kepada masyarakat melalui titik pantau yang ada dalam layar.
“Layar-layar dan komputer yang ada di command center ini terhubung juga dengan sejumlah CCTV di kawasan Kota Samarinda, masyarakat bisa mengetahui kepadatan arus lalu lintas,” kata Kepala Diskominfo Samarinda.
Melalui penayangan rekamannya, dapat diketahui sejumlah data, dari mulai penduduk sampai kendaraan.
“Kami ada video analitic, CCTV yang sudah kita lengkapi untuk menghitung atau meng-counting jumlah massa, sehingga kita bisa tahu titik titik mana saja yang padat penduduk, termasuk kerumunan masyarakat,” terangnya.
Dalam kesempatan itu Diskominfo Samarinda juga mengenalkan sistem aplikasi BAPADAH sebagai portal pengaduan masyarakat. Kemudian Smart RT yang terintegrasi mulai dari kelurahan, kecamatan, terutama mendukung pelayanan berkaitan dengan program catatan sipil.
Selanjutnya Diskominfo Samarinda turut memperkenalkan nomor tunggal 112 untuk pelayanan kedaruratan.
Di situ Aji Syarif Hidayatullah menjelaskan bahwa 112 bisa digunakan untuk kejadian kebakaran dan bencana lainnya. Namun informasi terintegrasi dengan pihak penanganan bencana itu.
“Misalnya begitu ada bencana semua bisa terkoneksi dengan rumah sakit, Polresta dan barisan pemadam,” terangnya.
Kemudian ada sistem informasi yang terintegrasi guna mempermudah proses penyusunan laporan keuangan.
“Yang mendukung OPD lainnya, yakni berkaitan dengan proyek PUPR, tentu informasi bisa dilihat mengenai proyek yang sudah selesai,” tukasnya.
Kepala Diskominfo Tanbu, Ardiansyah, memberikan tanggapan dalam studi banding tersebut tentu ada persamaan dan perbedaan antara dua Diskominfo berlainan daerah ini.
Namun, menurut Ardiansyah apa yang ada kesamaan aplikasi tetap saling bertukar informasi dan bila ada perbedaan aplikasi tentu diharapkan saling memberi masukan atau sama sama belajar.
“Saling sharing dan memberi masukan, sehingga bisa sama-sama belajar untuk yang lebih baik,” pungkasnya.