Pemprov Kalsel

Launching Sungai Martapura Bungas, Safrizal: Program Ini Tak Sekadar Jargon

apahabar.com, BANJARBARU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel launching program Sungai Martapura Bungas, Sabtu (5/6). Program…

Featured-Image
Pj Gubernur Kalsel Safrizal dan Kadis LH, Hanifah Dwi Nirwana tanam pohon peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Foto-Humas Pemprov Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel launching program Sungai Martapura Bungas, Sabtu (5/6).

Program ini diresmikan bersamaan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

Pj Gubernur Kalimantan Selatan Safrizal meminta program Sungai Martapura Bungas bukan hanya sekedar jargon tetapi harus dilaksanakan secara terintegrasi.

“Program Sungai Martapura Bungas membutuhkan tindakan, bukan sekadar jargon, mewujudkan harapan harus dengan tindakan yang nyata,” tegasnya.

Safrizal meminta agar program itu dapat ditindaklanjuti di beberapa SKPD seperti Kehutanan, Lingkungan Hidup dan yang lainnya sebagai upaya memperbaiki Banua.

“Program bungas ini akan masuk ke kegiatan SKPD, seperti PU, ESDM, Kehutanan, Lingkungan Hidup, Bappeda dan SKPD lainya yang terkait sebagai program yang terintegrasi,” ujarnya.

Menurut Safrizal, perbaikan lingkungan membutuhkan waktu yang cukup lama, tidak bisa dilakukan dalam satu malam saja. Perlu komitmen yang sangat kuat dari pemprov dan pemda se Kalsel.

Dirinya berharap, melalui program ini, Sungai Martapura dapat kembali ke fungsi semula.

Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Kalimantan Selatan Hanifah Dwi Nirwana mengatakan, program Sungai Martapura Bungas ini mengunakan konsep restorasi dan rediscovery (penemuan kembali).

“Kenapa rediscovery, karena kita akan menemukan kembali Sungai Martapura menjadi urat nadi masyarakat. Ini untuk meningkatkan daya dukung sungai terhadap sendi kehidupan warga,” sahutnya.

Hanifah menyebut program ini juga untuk memperbaiki kualitas air di Sungai Martapura. Saat ini, hasil pemantauan kualitas air yaitu cemar sedang.

“Jika kualitas air sudah lebih baik, tentunya akan berdampak kepada kesehatan masyarakat. Meningkatnya pariwisata, ekonomi kreatif, misalnya masyarakat yang ada di bantaran sungai dapat menjual hasil karyanya seperti produk ikan, pertanian. Ini kerja komprehensif bukan kegiatan bersih-bersih saja,” singkatnya.

Komentar
Banner
Banner