bakabar.com, BANJARBARU – Lalai menggunakan masker di tengah pandemi Covid-19, sudah ratusan warga Banjarbaru kena sanksi.
“Kalau main hitung hitungan sudah ratusan lebih yang tidak menggunakan masker,” ujar Kepala Satpol PP Kota Banjarbaru Marhain Rahman melalui PPNS Seksi Opsdal Yanto Hidayat kepada bakabar.com, Selasa (28/7) siang.
Mengapa bisa sebanyak itu?
“Kami tidak mendata pastinya, tapi karena setiap hari kita giat, selalu ada yang ditegur, jumlahnya pasti sudah lebih ratusan,” bebernya.
Karena menurutnya, tiap kali giat baik pagi, siang, sore maupun malam, sekitar 20 hingga 30 orang terjaring karena tidak menggunakan masker.
Terbanyak, kata dia, ketika mmasa Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PKM selesai.
“Dulu sebelum pandemi, Murjani itu gak sebanyak sekarang, pagi sore paling orang olahraga, malam nongkrong nongkrong, sekarang waktu selesai PKM itu malah membeludak, pagi banyak, sore banyak apalagi malam, seperti orang baru menikmati kebebasan,” jelas Yanto.
Lantas hukuman apa yang diberikan?
“Masih sanksi teguran dan fisik teratur, kalau mereka tidak bawa masker sama sekali kita suruh push up,” terangnya.
Dijelaskan Yanto, sanksi tidak menggunakan masker dalam aturan Perwali Banjarbaru itu ada empat. Pertama sanksi teguran, kedua sanksi fisik teratur, ketiga sanksi sosial, dan keempat sanksi denda 250 ribu.
Namun hingga saat ini Satpol PP maupun polisi masih belum menerapkan sanksi ketiga dan keempat.
Sehingga belum ada masyarakat yang diberi sanksi membayar sebesar Rp250 ribu itu.
“Masih menerapkan sanksi pertama dan kedua, karena informasinya akan ada diadakan rapat dengan seluruh penegak hukum untuk merevisi isi Perwali tentang sanksi tidak menggunakan masker itu,” ungkapnya.
Sedangkan untuk alasan mereka yang tidak menggunakan masker terbilang klasik seperti lupa, dan ketinggalan di kendaraan.
Meski masih banyak yang tidak mengindahkan aturan pemerintah untuk memakai masker, Yanto berharap masyarakat perlahan dapat disiplin dengan kesadaran sendiri, atau nurut karena niat bukan karena sanksi.
“Bikin orang segan lebih baik karena dia akan menghormati dengan aturan, daripada bikin orang takut karena aturan. Saya harap orang itu bisa karena niatnya,” pungkas Yanto.
Editor: Fariz Fadhillah