News

Lakukan Rebranding, Nokia Siap Bersaing dengan Logo Baru

Perusahaan teknologi asal Finlandia, Nokia, untuk pertama kalinya mengumumkan pergantian logo ikoniknya setelah hampir 60 tahun.

Featured-Image
Perusahaan teknologi asal Finlandia, Nokia, untuk pertama kalinya mengumumkan pergantian logo ikoniknya setelah hampir 60 tahun. Foto-Ilustrasi/net

bakabar.com, BANJARMASIN - Perusahaan teknologi asal Finlandia, Nokia, untuk pertama kalinya mengumumkan pergantian logo ikoniknya setelah hampir 60 tahun.

Dikutip dari EndGadget, perusahaan meluncurkan logo baru sebelum pembukaan Mobile World Congress Barcelona pada Minggu (26/2) waktu setempat.

Perubahan dramatis dari tipografi ikonik dan warna Yale blue. Perusahaan asal Finlandia ini mengadopsi tampilan yang diklaim lebih modern dan digital.

"Kami sedang memperbarui strategi kami, dan, sebagai pendukung utama, kami juga memperbarui merek kami untuk mencerminkan siapa kami saat ini: pemimpin inovasi teknologi bisnis-ke-bisnis yang memelopori masa depan di mana jaringan bertemu cloud," kata Pekka Lundmark, CEO Nokia, dilansir dari laman resmi.

Di samping itu, Nokia juga bertujuan untuk mengembangkan bisnis dengan menjual peralatan ke perusahaan telekomunikasi lain.

“Kami memiliki pertumbuhan 21% yang sangat baik tahun lalu, yang saat ini sekitar 8% dari penjualan kami, (atau) kira-kira 2 miliar euro ($2,11 miliar),” Lundmark ketika berbicara di acara Mobile World Congress (MWC) di Barcelona seperti dilansir dari suarasurabaya.net, Senin (27/2).

Bersamaan dengan perubahan logo, Nokia juga berencana meninjau jalur pertumbuhan berbagai sektor bisnisnya dan mempertimbangkan alternatif lain, termasuk divestasi.

“Sinyalnya sangat jelas, Kami hanya ingin berada dalam bisnis di mana kami dapat melihat kepemimpinan global,” terangnya.

Setelah mengambil alih pekerjaan teratas, Lundmark menetapkan strategi dengan tiga tahap: reset, akselerasi, dan skala. Dengan tahap reset sekarang selesai, Lundmark mengatakan tahap kedua akan dimulai.

Langkah Nokia tersebut akan membuat mereka bersaing dengan perusahaan teknologi besar macam Microsoft dan Amazon.

“Akan ada berbagai jenis kasus, terkadang mereka akan menjadi mitra kami, terkadang mereka bisa menjadi pelanggan kami, dan saya yakin akan ada juga situasi di mana mereka akan menjadi pesaing,” papar Lundmark.

Editor


Komentar
Banner
Banner