bakabar.com, PELAIHARI – Achmad Irwandi, bocah berbobot 125 kilogram asal Desa Kuringkit, Panyipatan Kabupaten Tanah Laut, kembali batal dirawat medis.
Jika sebelumnya RSUD Ulin Banjarmasin, kini pihak Rumah Sakit Idaman Banjarbaru.
Lagi-lagi lantaran surat yang ditambahkan oleh pihak Puskesmas Panyipatan mengacu pada hasil pemeriksaan tes cepat Covid-19 RSUD Ulin. Hasil tes Covid-19 si bocah dilaporkan reaktif.
“Saat dicek surat menyurat yang kami bawa tertulis reaktif. Makanya kami bawa kembali ke Pelaihari,” kata Ayah angkat Mulyadi kepada bakabar.com, Kamis (5/11) siang tadi.
Namun sebelum dibawa ke rumah, sebut Mulyadi, si bocah sempat dibawa berobat ke pengobatan alternatif di Desa Panggung, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut.
“Betis, lutut hingga pergelangan kaki dipijat sekitar 20 menit. Alhamdulillah kakinya bisa digerakkan perlahan walaupun belum bisa berdiri,” ujarnya.
Bahkan saat dalam perjalanan pulang Achmad Riswandi mulai menunjukkan pemulihan kesehatan.
“Kami singgah makan. Seperti biasa makan lahap sekali,” sebut Mulyadi.
Untuk sementara Achmad Riswandi akan dibawa kembali ke rumah di Desa Kuringkit Kecamatan Panyipatan.
“Sebab besok direncanakan mau dibawa lagi ke Rumah Sakit Citra Borneo Medika Pelaihari,” ujarnya.
Hasil komunikasi dengan dokter yang menangani di Pelaihari rencana mau dilakukan cek pemeriksaan darah.
“Diulang cek darahnya,” kata Mulyadi.
Saat disinggung apakah nanti dilakukan swab tes? Mulyadi belum bisa memastikan.
Berdasar pemeriksaan rapid test di Puskesmas Panyipatan, Rumah Sakit Citra Borneo Medika dan terakhir di Rumah Sakit Hadji Boejasin hasilnya memang non-reaktif.
“Tapi saat di rumah sakit Ulin Kemarin justru reaktif. Makanya kami bawa pulang kembali dengan berbagai pertimbangan,” ujarnya.
Sementara, Kepala Puskesmas Panyipatan Kelly Maulana tampak tak bisa berbuat banyak terkait penanganan Achmad Riswandi.
“Kami cuma memberikan surat pengantar tambahan,” ujarnya.
Ada dua kendala. Yang pertama kata dia pihak keluarga Achmad Riswandi mau anaknya dibawa ke RS Idaman Banjarbaru.
“Perihal dibawa kembali oleh orang tuanya, kami akan koordinasi lagi. Apakah nanti pihaknya mau dilakukan swab atau tidak itu tergantung mereka. Begitu juga jika ingin isolasi mandiri tidak masalah,” ujarnya.
Kendala lain, Achmad Riswandi sebenarnya disarankan untuk menjalani karantina.
“Namun keluarga keberatan sebab tidak ada yang jaga. Yang menjadi dasarnya hasil pemeriksaan rapid test di RSUD Ulin dinyatakan reaktif,” jelasnya.
Tak Bisa Berdiri