bakabar.com,JAKARTA - Demi meminimalisir pengeluaran untuk transportasi selama mudik Lebaran, Nur Kholik (33) warga Kampung Muka, Ancol, Jakarta Utara memilih mudik dengan mengendarai bajaj pada Sabtu malam sekitar pukul 21.00 WIB.
Nur Kholik bersama Istrinya, Sri Winarni (32) dan dua rekannya pasangan suami istri Selamat dan Watri mudik ke kampung halamannya di Pemalang, Jawa Tengah.
"Saya bawa bensin 20 liter. Tuh, saya bawa di belakang pakai jeriken, kalau habis bisa isi lagi. Kalau naik bus, sekarang tiket Rp170 ribuan per orang, belum ongkos balik (dari Pemalang ke Jakarta)," katanya seperti dilansir Antara, Minggu (16/4).
Baca Juga: Korlantas Polri Sebut 9 Titik Jalan Tol Ini Rawan Kecelakaan
Berdasarkan perhitungan Nur, perjalanan menuju Pemalang memakan waktu kurang lebih sembilan jam. Bila berangkat dari Jakarta pukul 20.00 WIB dengan kondisi lalu lintas lancar, maka mereka akan tiba di Pemalang pada Minggu sekitar pukul 04.00 WIB.
Mudik dengan menggunakan bajaj meski dianggap berisiko tinggi, Nur memantabkan tekadnya tetap menggunakan bajaj sebagai kendaraannya untuk mudik.
Jelang magrib, Nur bersama istrinya sudah selesai mengemas rapi barang yang hendak dibawanya ke kampung halaman. Tak lupa, termasuk di antaranya oleh-oleh untuk sanak saudaranya.
Baca Juga: Dishub Kota Bandung Uji Kelaikan Armada Bus untuk Lebaran
Sebelum berangkat, Nur mengaku sudah mengamankan rumah kontrakan yang akan ditinggal mudik dengan mematikan listrik dan mengunci pintu.
Tak ketinggalan, yang paling penting Nur juga sudah mengecek kondisi fisik bajaj sehari sebelum keberangkatan. Sejumlah komponen spart part yang tidak luput diperiksanya di antaranya seperti klakson dan lampu yang dinilai penting selama di perjalanan.
“Bajaj itu juga bisa digunakan untuk bepergian bersama keluarga ke rumah kerabat di kampung,” pungkasnya.