Pemprov Kalsel

Kunjungi Desa Wisata Kanoko Batola, Penjabat Gubernur Kalsel Promosikan Kopi Liberika

apahabar.com, MARABAHAN – Mengunjungi Desa Wisata Kanoko di Kecamatan Anjir Muara, Jumat (2/7) sore, Penjabat Gubernur…

Featured-Image
Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, bersama Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, melakukan tanam perdana kopi liberika di Desa Wisata Kanoko, Jumat (2/7). Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Mengunjungi Desa Wisata Kanoko di Kecamatan Anjir Muara, Jumat (2/7) sore, Penjabat Gubernur Kalimantan Selatan, Safrizal ZA, juga membawa sesuatu.

Datang bersama Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK, dan satuan kerja terkait, Safrizal mempromosikan kopi liberika yang diyakini dapat dikembangkan di Barito Kuala.

“Sejujurnya saya adalah saya maniak kopi, sehingga tidak bisa ditipu rasa kopi. Kira-kira saya minum kopi ekspresso sebanyak 10 sampai 14 kali per hari,” cetus Safrizal.

“Makanya saya mengapreasi percobaan menanam liberika, terlebih jenis ini cocok untuk dataran rendah dan gambut seperti di Batola dibanding excelsa, arabika maupun robusta,” imbuhnya.

Liberika sendiri belum terlalu populer di Indonesia, kendati sudah mulai memiliki peminat di sejumlah kawasan.

“Padahal daya tahan liberika juga lebih baik ketimbang arabika dan robusta, serta berbuah setiap tahun,” papar Safrizal.

Selain diwacanakan ditanam di Batola, liberika yang sudah mulai produksi di Kalsel berasal dari Bati-Bati dan dinamai liberti.

“Kopi ini sudah ditampilkan dalam beberapa event pameran kopi. Juga sudah terdapat permintaan ekspor, tapi belum bisa dipenuhi,” timpal Dwi Putra dari Biji Kopi Borneo.

“Berbeda dengan produksi kopi dari Aceh. Padahal kalau melihat topografi, Kalsel dapat ditanami excelsa, arabika, robusta dan liberika sekaligus. Inilah salah satu keunggulan dibandingkan Aceh,” imbuhnya.

Sementara Bupati Batola, Hj Noormiliyani AS, membuka kemungkinan pembudidayaan liberika. Namun demikian, terdapat sejumlah catatan yang diberikan.

“Kami dapat menyiapkan lahan di sejumlah kecamatan, asal jangan ditanam di sentra-sentra produksi padi, nanas, rambutan atau jeruk,” tegas Noormiliyani.

Selain memperkenalkan kopi liberika, kedatangan Safrizal juga memastikan hibah sebesar Rp350 juta untuk Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia.

Bantuan tersebut diperuntukkan pembangunan beberapa gazebo, restorasi mangrove rambai, sosialisasi dan penelitian ekowisata di Bekatan Research Station di Pulau Curiak.

Pulau Curiak yang memiliki luas sekitar 3,9 hektar merupakan satu kesatuan dengan Desa Wisata Kanoko.

Hanya dapat dicapai menggunakan kelotok dari Kanoko, Pulau Curiak menjadi tempat hidup 28 ekor bekantan.

“Kalau bisa diperbanyak agar jangan sampai hewan endemik Kalsel itu menjadi histori, lalu cuma bisa dilihat lewat foto dalam beberapa tahun mendatang,” pesan Safrizal.

img

Tari Mahelat Lebo menyambut kedatangan Penjabat Gubernur Kalsel, Safrizal ZA, di Desa Wisata Kanoko, Jumat (2/7). Foto: bakabar.com/Bastian Alkaf

Komentar
Banner
Banner