bakabar.com, BANJARBARU – Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini melakukan kunjungan kerja di Balai Budi Luhur Banjarbaru, Kalsel, Rabu (15/9).
Mensos yang akrab disapa Risma itu disambut hangat oleh Gubernur Kalsel Sahbirin Noor dan Wakil Wali Kota Banjarbaru, Wartono serta para jajaran Pemprov dan Pemkot.
Kedatangan Risma selain sebagai kunjungan kerja, juga untuk melihat karya atau kreasi penerima manfaat. Dia juga memotivasi anak-anak yang orang tuanya meninggal karena terpapar Covid-19 serta menyerahkan bantuan asistensi rehabilitasi sosial (Atensi) senilai ratusan juta.
“Saat ini saya ingin menyemangati, anak-anakku kalian semua tahu kan kalau Tuhan kita itu sangat sayang pada kita, saya tau saat kalian ditinggalkan orang tua kalian, pasti kalian sempat marah sempat bingung, tapi kalian harus tau kalau kalian anak-anak yang paling kami sayang, kalian kami perhatikan,” ujar Risma kepada anak yatim, piatu dan yatim piatu akibat Covid-19.
Dijelaskannya, alasan pemerintah sayang dan peduli, tidak lain karena anak-anak tersebut merupakan anak pilihan Tuhan.
“Kami sayang pada kalian karena kalian anak-anak yang disayang Tuhan, karena kalian anak-anak yang dipilih, orang tua kalian meninggal karena kalian lah yang dipilih,” jelas Risma.
Risma menekankan dalam motivasinya, untuk anak-anak yang ditinggalkan orang tuanya karena Covid-19 untuk tidak boleh gagal dan harus berhasil. Sebab, pemerintah hadir untuk mereka.
Risma melanjutkan, bantuan berupa tabungan atas nama mereka dapat digunakan untuk biaya sekolah dan keperluan harian mereka, dan bakal di isi ulang tiap bulannya. Namun, ia tak menjelaskan rinci berapa nominal bantuan per bulan untuk para anak tersebut.
“Karena itu anak-anakku, kalian harus bisa buktikan bahwa kalian anak-anak luar biasa. Kalian tidak boleh menyerah, tidak bolah putus asa, tidak boleh takut, tidak boleh minder, karena kalian tidak sendiri, mari tunjukkan kalian bisa,” ucap Risma penuh semangat.
Diceritakannya, semangat dan pantang menyerah berada dalam dirinya sejak kecil hingga terpilih menjadi Wali Kota Surabaya hingga kini menjadi Mensos.
Katanya, ketika menjadi Wali Kota Surabaya, ia tidak dipercaya bahwa ia mampu memperkenalkan Surabaya ke mata dunia. Namun dengan usaha keras, pantang menyerah akhirnya ia berhasil.
“Yang tidak mungkin sekarang jadi mungkin. Saat itu orang tidak percaya, tapi ibu buktikan bahwa itu benar, ibu satu-satunya wanita yang bicara di PBB dan Surabaya dikenal,” ujarnya mencontohkan.
Sebab itu, Risma berkeyakinan bahwa 159 orang anak tersebut akan berhasil dan sukses.
“Kalian pasti bisa anakku karena Tuhan sudah sayang pada kalian, kalian harus mau bekerja keras, jadi tidak ada alasan lagi kalian tidak berhasil tidak sukses. Ini pasti berat tapi bukan tidak bisa, jadi kalian harus tetap semangat jangan menyerah,” tutupnya.
Sementara itu, salah satu anak penerima bantuan Atensi, Sabrina (15) mengaku sangat bahagia.
Katanya, bantuan tersebut dapat digunakannya untuk keperluan sehari-hari, sebab ibu dan ayahnya belum lama tadi menilggal akibal Covid-19.
“Alhamdulillah senang sekali, karena ada dikasih bantuan, setiap bulan untuk nominalnya kurang tau, saya yatim piatu, tapi ada kakak 1, dan adek 2. Alhamdulillah adek adek saya juga dapat,” ujarnya.
Senada denga Sabrina, anak penerima bantuan lainnya Rayhan Nabil juga mengatakan demikian.
“Senang, bersyukur, dan saya jadi termotivasi sukses, tidak menyerah dengan keadaan,” katanya.
Adapun bantuan asistensi rehabilitasi sosial (Atensi) itu diberikan kepada 159 orang anak yang orang tuanya meninggal karena Covid-19, lalu bantuan kewirausahaan kepada 209 orang juga bantuan aksesibilitas kepada 56 orang dan bantuan kebutuhan dasar kepada 119 orang.