bakabar.com, BANJARMASIN – Partai Golkar menargetkan 28 persen suara di Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Pemilu 17 April 2019 mendatang. Secara nasional, partai berlambang Beringin menargetkan sekitar 18 persen.
“Kita targetkan kemenangan partai Golkar di Kalsel sekira 28 persen dengan 5 kursi DPR RI dan 18 Kursi di DPRD Kalsel,” ucap Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dalam orasinya di hadapan ribuan massa pendukung di Kiram Park, Kamis (5/4).
Keyakinan Airlangga tak terlepas dari Kalsel yang merupakan lumbung partai Golkar.
Di Pemilu 2014, Golkar sebelumnya keluar sebagai pemenang dengan 486.314 suara atau di atas 20 persen lebih.
Target tersebut, kata Airlangga, akan diiringi dengan beberapa program unggulan.
Pertama, pihaknya akan berupaya memperjuangkan sembako murah. Kemudian, telah diadopsi oleh Presiden Jokowi melalui kartu sembako.
Kedua, pihaknya akan memperjuangkan mudahnya masyarakat dalam mendapatkan lapangan kerja. Itu akan direalisasikan oleh Presiden Jokowi melalui kartu pra-kerja.
Setelah itu, masyarakat akan diberikan pelatihan dan diberkan honor sampai dengan mendapatkan pekerjaan.
Selanjutnya, Golkar akan mendorong adanya program rumah terjangkau. Itu melalui keputusan di DPR. Sehingga perlu menang.
Selain itu, di sektor pelayanan publik. Golkar akan mendorong dengan menggunakan sistem digital.
“Terlebih masyarakat telah menggunakan android,” tutur Airlangga.
Bahkan, jelas dia, Golkar telah membuat aplikasi yakni selfie dengan presiden di rumah masing-masing. Caranya melaluiGolkar 4 Aplicate Reality (G4AR).
“Nanti ada lomba ber-foto dengan Presiden,” ucapnya.
Ketua DPD Partai Golkar Kalsel Sahbirin Noor sendiri menyadari di era informasi dengan persaingan dunia yang kian ketat perlu peningkatkan SDM.
“Itu sesuai dengan visi dan misi partai Golkar,” ucapnya.
Ajak Coblos Jokowi
Menurutnya, Golkar siap menyambut aspirasi masyarakat dari desa ke desa. Paman Birin yang juga gubernur Kalsel itu turut mengajak masyarakat Kalsel mencoblos calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo.
Masyarakat Kalsel, kata dia, dinilai sangat religius. Sehingga sesuai dengan calon wakil presiden Kiai Ma’ruf Amin.
“Jangan sampai salah memilih ulama, yakni ulama dari Indonesia, bukan dari ulama luar negeri,” ujarnya disambut riuh pendukungnya.
Reporter: Muhammad RobbyEditor: Fariz Fadhillah