Pemprov Kalsel

Kualitas Air Sungai Lintas Kabupaten-Kota di Kalsel Dapat Atensi

Pemprov melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel melakukan pemantauan kualitas air sungai lintas kabupaten/kota di Banua.

Featured-Image
Kadis LH Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana. Foto-apahabar.com/Hasan

bakabar.com, BANJARBARU - Pemprov melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kalsel melakukan pemantauan kualitas air sungai lintas kabupaten/kota di Banua.

Kadis LH Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana menyebut untuk wilayah Banjarbaru, pemantauan kualitas air di irigasi dengan titik pantau di Intake PDAM Intan Banjar Kelurahan Mentaos.

"Sementara itu untuk kabupaten/kota melakukan pemantauan pada sungai-sungai yang berada di wilayahnya," kata Hanifah, Kamis (19/1).

DLH Banjarbaru melakukan pemantauan di beberapa sungai, di antaranya Sungai Basung, Sungai Durian, dan Sungai Kemuning.

Hanifah bilang, berdasarkan hasil pemantauan yang dilakukan secara periodik oleh pihaknya sebanyak dua tahap dalam setahun, diketahui air di wilayah Banjarbaru dalam status tercemar ringan.

Yaitu ditandai dengan beberapa parameter yang sedikit melebihi baku mutu. Sementara berdasarkan hasil pemantauan oleh DLH Banjarbaru, diketahui status mutu sungai berada pada status memenuhi hingga cemar ringan.

Menurut Hanifah, hasil uji sampel menunjukkan beberapa parameter kualitas air sungai yang sedikit tidak memenuhi baku mutu adalah Oksigen Terlarut (Dissolved Oxygen), Biological Oxygen Demand (BOD), Chlor bebas, dan Total coliform (Tahap 1: BOD, Chlor bebas; Tahap 2: DO, BOD, Chlor bebas, Total coliform).

Sementara sampel DLH Banjarbaru hasilnya menunjukkan ditemukan beberapa parameter lain yang melebihi baku mutu. Antara lain Total Suspended Solid (TSS), Chemical Oxygen Demand (COD), dan Fecal coliform.

Dijelaskan, berdasarkan parameter yang melebihi baku mutu tersebut, diduga sumber pencemar adalah limbah organik dari aktivitas rumah tangga seperti limbah makanan dan minuman, detergen (sabun), aplikasi pupuk pada kegiatan pertanian, limbah peternakan.

Lalu, sisa pakan ikan, klor dari proses klorinasi sebab air bersih yang digunakan masyarakat melalui proses klorinasi oleh PDAM, dan kotoran manusia.

"Serta kotoran hewan mamalia, kotoran hewan ternak lainnya, jasad makhluk hidup seperti burung mati, serta bakteri dari limbah rumah tangga," imbuhnya.

Baca Juga: DLH Banjarmasin Janji Bangun Toilet Khusus di Perpustakaan RTH Kamboja

Editor


Komentar
Banner
Banner