bakabar.com, KOTABARU – Warga Kecamatan Kelumpang Tengah digegerkan dengan penemuan mayat pria di Desa Tamiang Bakung. Diduga ia korban serangan lebah.
Pelan namun pasti, misteri kematian korban mulai terjawab. Sebagai pengingat, lokasi penemuan mayat berada di areal perkebunan kelapa sawit.
Tepatnya di bawah sebuah pohon rindang yang mana di salah satu rantingnya terdapat sarang lebah berukuran jumbo.
Selengkapnya di Halaman Selanjutnya:
Korban diketahui adalah Ruspan (28). Ia warga Desa Geronggang, Kecamatan Kelumpang Tengah.
Belakangan, polisi mulai menemukan fakta baru. Khususnya terkait dugaan penyebab tewasnya pria yang berprofesi sebagai pemanen buah kelapa sawit itu.
Kasat Reskrim AKP Abdul Jalil mengakui pihaknya telah memintai keterangan sejumlah saksi.
Berdasar keterangan saksi Alfian rekan korban pada Selasa (20/10) mereka pulang dari kebun sawit warga usai memanen siang hari.
Di tengah jalan korban melihat sarang tawon. Lantas korban tergiur ingin mengambil madunya.
Namun saat itu ia menyarankan agar korban tidak mengambil risiko. Mengingat ada ribuan lebah di sana.
Imbauan sang rekan tak digubris. Korban bersikeras lantaran tergiur madu.
Setengah jam kemudian korban bersama rekannya itu pulang ke rumah masing-masing.
Namun tiba-tiba sekitar pukul 17.30 Wita, korban kembali mengajak rekannya untuk kembali ke lokasi sarang lebah tersebut.
Sarang lebah yang hendak diambil korban. Foto: Istimewa
Sore itu korban membawa kaleng plastik dan sebilah parang dengan mengendarai sepeda motor berboncengan.
Sampai di jalan perbatasan kebun kelapa sawit PT SKIP, korban dan rekannya berhenti memarkirkan motor. Mereka melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 1 kilometer ke dalam areal kebun sawit.
Posisi korban berjalan di depan. Sementara rekannya membuntuti dari belakang dengan jarak lumayan jauh.
Sebelumnya korban berpesan jika tiba waktu azan magrib supaya memanggil untuk sama-sama pulang.
Hendak sampai di sarang lebah, rekan korban memilih berhenti dan menunggu dari kejauhan tepat di balik pohon kelapa sawit.
Hari mulai gelap. Sementara, korban tetap berjalan mendekati sarang besar itu.
Beberapa menit kemudian si rekan mencoba memanggil korban berulang kali. Namun sama sekali tidak ada respons.
Lantaran itu rekan korban memilih balik kanan. Dan pulang lalu mengabarkan hal itu ke warga lainnya di Desa Geronggang.
Selanjutnya bersama sejumlah warga pencarian dilakukan. Mereka mengelilingi lokasi kebun kelapa sawit. Tepatnya di sekitaran sarang lebah berada, namun nihil hasil.
Pencarian terus dilakukan baru tepat pada Rabu 21 Oktober 2020 sekira pukul 01.30 Wita korban ditemukan telah meninggal dunia.
Pertama kali ditemukan, jasad korban tertelungkup di kubangan air. Tepatnya di bawah pohon kelapa sawit dengan kepala tertutup plastik pupuk.
Jasad korban masih utuh mengenakan jaket dan celana panjang jenis levis warna biru.
Selanjutnya warga mengangkat badan korban dan merebahkannya ke bawah pohon kelapa sawit.
“Jadi, saat ditemukan itu ada beberapa ekor lebah yang sudah mati di dalam pakaian korban,” terang Jalil, kepada bakabar.com, Kamis (22/10) siang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan luar, dokter Puskesmas Tamiang Geronggang menemukan sederet bintik-bintik luka di sekujur tubuh korban. Termasuk empat belas ekor lebah yang sudah mati di dalam pakaian korban.
Dokter menyimpulkan korban bukan meninggal karena faktor kekerasan.Korban diduga meninggal karena kehabisan oksigen saat tenggelam di kubangan air dengan kepala tertutup plastik pupuk.
Jalil memastikan pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi.
“Intinya, pihak keluarga sudah ikhlas. Mereka menilai kejadian tersebut murni musibah, dan menolak jasad korban di autopsi,” pungkas Jalil.
Geger Pria di Kelumpang Kotabaru Tewas Diduga Disengat Ratusan Lebah
