Pemkab Kotabaru

Kotabaru Audit Kasus Stunting Tahap II Tahun 2022

Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) membuka secara resmi Kegiatan Audit Kasus Stunting Tahap II Tahun 2022.

Featured-Image
Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) membuka secara resmi Kegiatan Audit Kasus Stunting Tahap II Tahun 2022. Foto: Diskominfo for apahabar.com

bakabar.com, KOTABARU - Wakil Bupati Kotabaru Andi Rudi Latif, yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) membuka secara resmi Kegiatan Audit Kasus Stunting Tahap II Tahun 2022.

Kegiatan itu merupakan bagian dari upaya penurunan angka stunting di Kotabaru, dan berlangsung di Operation Room Setda Kotabaru.

Wakil Bupati Andi Rudi Latif menyampaikan bahwa kegiatan sebagai upaya percepatan penurunan angka stunting, dan diaudit kasus stunting tahap II ini,  bertujuan untuk melakukan monitoring evaluasi. 

Pelaksanaan strategi nasional percepatan penurunan stunting juga disusun rencana aksi nasional melalui pendekatan keluarga beresiko stunting yang mencakup penyediaan data keluarga beresiko stunting, pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS), surveilans keluarga beresiko stunting, dan audit kasus stunting. 

Selain itu, Wabup bilang diseminasi audit kasus stunting II ini bertujuan, sebagai monitoring dan evaluasi terhadap kasus yang diangkat dalam kasus audit I, kemudian menyepakati rencana tindak lanjut dari kasus audit stunting I yang belum mengalami perubahan resiko.

Wabup menambahkan, bahwa Kotabaru berdasarkan data SSGI tahun 2021 prevalensi masih berada di angka 21,8 persen.

Sementara, Presiden Joko Widodo menegaskan target penurunan stunting sebesar 14 persen hingga tahun 2024.  

Berkenaan dengan hal itu sambungnya, Kabupaten Kotabaru masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk menurunkan prevalensi stunting, dimana berdasarkan data SSGI tahun 2021 sebesar 21,8 persen.  

"Nah, kita ini masih memiliki target penurunan pada tahun 2024 sebesar 13,24 persen," pungkasnya, Sabtu (10/12).

Editor


Komentar
Banner
Banner