bakabar.com, JAKARTA – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat memberi sanksi tegas kepada atlet yang terbukti menggunakan doping pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua.
“Bagi mereka yang kemarin di Papua menerima medali itu akan juga berdampak bahwa medalinya akan dicabut dan KONI Pusat akan memberikan kepada mereka yang berhak,” jelas Ketua Umum (Ketum) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Letjen TNI Purn Marciano Norman.
Pengecekan dilakukan oleh Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) kepada 718 atlet dari total 7.038 yang ikut berpartisipasi pada PON XX/2021 Papua. Dari sampel tersebut dikirimkan ke laboratorium di Doha, Qatar yang mana telah terakreditasi World Anti-Doping Agency (WADA) atau Badan Anti-Doping Dunia.
IADO telah mengeluarkan keputusannya terkait beberapa atlet pada saat PON XX/2021 Papua mereka terkena doping, adapun sanksi yang diberikan berupa skorsing kepada atlet yang terbukti menggunakan doping akan dilarang melakukan aktivitas olehraga selama 4 tahun.
“Mereka ini terkena sanksi 4 tahun tidak boleh beraktivitas di dalam kegiatan olahraga dan terkena skorsing,” terang Marciano.
IADO mengumumkan 4 atlet binaraga dan 1 atlet angkat besi yang terbukti doping pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX/2021 Papua, antara lain;
1. Binaraga kelas 65 kg putra, Kariyono dari Jawa Timur (Perunggu)
2. Binaraga Kelas 75 kg putra, Abdul Manan dari Bangka Belitung (Perak)
3. Binaraga Kelas +85 kg, Andriyanto dari Aceh (Emas)
4. Binaraga Kelas 85 kg, Putu Martika dari Bengkulu (Emas)
5. Angkat Besi Kelas 109 kg, Carel Yulius dari Jawa Barat (Emas)
Kemudian sanksi segera diberikan kepada atlet yang terbukti doping dan diserahkan kepada atlet yang paling berprestasi tanpa doping.
Bertepatan dengan hari ulang tahun ke-84 KONI Pusat, Marciano mengimbau para atlet supaya bisa meraih prestasi tanpa bantuan doping.
“Dari ulang tahun KONI yang ke 84 ini, tekad prestasi tanpa doping itu menjadi satu harapan kita semua. Saya minta seluruh cabang olahraga dan atlet dari manapun juga mari kita meningkatkan prestasi kita tanpa doping. Indonesia Bisa,” tutup Ketum KONI Pusat.