Hobi Unik

Koleksi Barang Antik, Hobi Unik Penuh Cerita Sejarah

Sani mengoleksi ratusan barang antik di rumahnya di Magelang. Bahkan ada kamera yang ada sejak tahun 1901.

Featured-Image
Sani dan koleksi barang antik miliknya di Lokabudaya (Apahabar.com/Arimbi)

bakabar.com, MAGELANG - Barang antik menjadi benda unik nan mahal yang diburu para kolektor. Tak banyak orang yang suka mengoleksi barang antik karena biaya perawatan yang mahal dan butuh hati-hati. 

Salah satu kolektor barang antik yang sudah menggeluti hobinya lebih dari 10 tahun adalah Muhammad Sani Lais.

Ratusan koleksi barang antik Sani ia simpan di rumahnya yang berada di Desa Rejosari, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Sani memiliki berbagai jenis barang antik, mulai dari kamera, helm, walkman, radio, mesin ketik dan masih banyak lagi.

"Saya suka karena barang antik memiliki nilai histori dan kenangan, dari pemiliknya maupun saya sendiri," kata Sani saat ditemui Apahabar.com di Lokabudaya Magelang, Sabtu (20/1).

Sani dan koleksinya (Apahabar.com/Arimbi)
Sani dan koleksinya (Apahabar.com/Arimbi)

Misalnya, mesin ketik yang bagi Sani mengingatkannya pada masa-masa saat sekolah dan remaja.

Sani juga sering menggali nilai historis atau sejarah dari barang yang dibeli dan dikoleksi.

Selain mesin ketik, ada juga kamera kuno di era 1901 yang ia beli dari fotografer dari Australia.

"Dulu ketemu di sosial media, saya janjikan barter, kalau barangnya sampai Indonesia, ditukar dengan kamera kuno juga, ternyata benar dikirim, jadi saya simpan sampai sekarang," ujarnya.

Uniknya lagi, kamera tersebut hanya memiliki 3 film dalam satu kamera dengan ukuran roll yang sangat besar.

"Ini normal dan masih bisa dipakai, hanya cari filmnya yang agak repot, jenisnya analog," bebernya.

Tak hanya dikoleksi sendiri, Sani juga sering mengikuti pameran ataupun bursa jual beli alias klithikan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

"Supaya membuka relasi dan siapa tahu dapat barang baru, atau kalau mau ada yang beli juga saya persilakan," ujar Sani.

Pria yang juga menjadi Ketua Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) Korwil Magelang itu menuturkan, harga barang antik yang ia jual bervariasi, mulai dari Rp 50.000 hingga jutaan rupiah.

Semakin tua usia barang antik tersebut, maka semakin mahal pula harga jual kembalinya.

"Terkadang juga barter (tukar barang) kalau memang ada yang bagus dan saya suka," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner