bakabar.com, BANJARBARU – Kongres Luar Biasa (KLB) Sumatra Utara (Sumut) telah membaiat Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat menuai hujatan.
Sekretaris DPC Partai Demokrat Banjarbaru, Kardi menegaskan baiat dari KLB di Sumut itu ilegal.
“Kami tetap mendukung Ketua Umum yang asli, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY),” ujarnya pada bakabar.com via sambungan telepon, Sabtu (6/3) sore.
Lebih lanjut, Kardi menjelaskan, seperti arahan dari DPD Demokrat Kalsel, pihaknya tetap akan berjuang untuk mempertahankan AHY sebagai Ketum partai perlambang bintang segitiga itu.
Seperti diwartakan sebelumnya, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), mengajak seluruh kader untuk berjuang mempertahankan kedaulatan dan kemandirian partai pasca-Kongres Luar Biasa (KLB).
"Ibarat peperangan, perang yang kita lakukan adalah perang yang dibenarkan. Sebuah war of necessity. Sebuah justice war, perang untuk mendapatkan keadilan," kata SBY dalam konferensi pers, Jumat (5/3) malam.
Ia menjelaskan bahwa mempertahankan kedaulatan dan kemandirian partai adalah perjuangan yang suci dan mulia. Selain itu, ia yakin Presiden Joko Widodo memiliki integritas dalam menyikapi yang disebut sebagai perebutan Partai Demokrat.
"Saya juga tetap percaya bahwa negara dan pemerintah akan bertindak adil. Serta akan sepenuhnya menegakkan pranata hukum yang berlaku. Baik itu konstitusi kita. UUD 1945 dan UU parpol maupun AD/ART Partai Demokrat yang secara hukum mengikat," ungkap SBY.
Presiden keenam RI itu juga membongkar sejumlah hal dalam gelaran KLB Deli Serdang yang menurutnya tak memenuhi syarat dan ketentuan AD/ART Partai Demokrat. Karena itu dia pun menganggap KLB tersebut tidak sah dan ilegal.