bakabar.com, BANJARMASIN - Aksi seorang pria asal Kalimantan Selatan (Kalsel) yang memamerkan buku tabungan dengan saldo Rp500 triliun belakangan viral di media sosial.
Pria dengan nama Muhammad Amin itu belakangan memang tengah viral lantaran videonya yang memamerkan saldo tabungan berjumlah Rp 500.025.000.005.500. Bahkan ia mengaku saldonya tersebut telah disahkan oleh pemerintah setempat.
"Saldo saya sudah disahkan oleh pemerintah setempat bahkan dari konsorsium lain," kata Amin dalam video yang beredar di media sosial.
"Saya Haji Muhammad Amin tidak main-main. Saya datang dari Kalsel," imbuhnya.
Pasca viral video tersebut, pria yang ternyata berasal dari Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Provinsi Kalsel itu membenarkan bahwa orang di dalam video itu memang dirinya.
Dia kemudian menceritakan fakta di balik video yang dibuatnya pada 11 November 2022 itu.
“Waktu itu saya dapat telepon dari penjual samurai (katana atau senjata tradisional Jepang), katanya ingin bertemu di salah satu hotel yang ada di Bekasi,” ujar Amin dikutip dari tribun, yang dilansir dari kompas.com, Sabtu (7/1).
Sebagai pebisnis barang-barang antik, Amin lalu mendatangi penjual katana tersebut di hotel yang telah disepakati. Akan tetapi, setibanya di hotel yang dimaksud, Amin mengatakan, penjual katana itu tak kunjung datang.
“Saya tunggu, malah tidak ada. Kemudian si penjual ini menelepon lagi dan minta bukti rekening uang saya, apa memang sanggup membeli barang antik,” ucap Amin.
Alhasil dia kemudian memutuskan untuk membuat video yang viral itu dengan tujuan memastikan penjual katana untuk mau bertransaksi dengannya.
“Ternyata, penjualnya malah tidak datang juga. Malah tidak disangka-sangka, video saya tiba-tiba tersebar dan menjadi viral,” jelasnya.
Usai video itu viral, Amin juga mengaku didatangi oleh berbagai pihak, termasuk dari aparat kepolisian.
“Kemarin ada pihak kepolisian yang datang, minta penjelasan terkait video tersebut. Sudah saya jelaskan ke polisi,” papar pria yang mengklaim dirinya sebagai Presiden Barang Tua Indonesia.
Terkait kebenaran jumlah saldonya itu, Amin enggan membeberkannya. Meski begitu, dia melanjutkan, hal ini dilakukannya untuk membasmi para penipu yang kerap mengaku-aku sebagai penjual barang antik.
“Kalau ingin tahu terkait kebenarannya itu (jumlah saldo), bisa langsung tanyakan ke pihak kepolisian saja. Saya sudah memberikan penjelasan ke pihak berwajib,” pungkasnya.