Berita Barito Kuala

Kisah Sedih Korban Kebakaran di Belawang Batola, Hanya Tersisa Baju di Badan

Norsiah hanya bisa menangis, ketika menceritakan kebakaran yang terjadi di Desa Belawang, Kecamatan Belawang, Barito Kuala (Batola), Kamis (3/8).

Featured-Image
Warga menemukan seekor ular piton di antara puing-puing kebakaran di Desa Belawang RT 04 Kecamatan Belawang. Sedikitnya 11 rumah terbakar dengan 23 jiwa terdampak. Foto: apahabar.com/Bastian Alkaf

bakabar.com, MARABAHAN – Norsiah hanya bisa menangis, ketika menceritakan kebakaran yang terjadi di Desa Belawang, Kecamatan Belawang, Barito Kuala (Batola), Kamis (3/8).

Norsiah merupakan salah seorang dari 11 korban kebakaran di kawasan padat penduduk tersebut.

Rumah yang ditempati perempuan berusia 79 itu rata dengan tanah. Semua perabot rumah, termasuk gabah kering, juga hangus dilalap si jago merah.

“Habis sudah semuanya. Itu termasuk banih (padi) simpanan yang dikumpulkan berbulan-bulan,” papar Norsiah sembari menyeka air mata, Jumat (4/8).

Ketika kebakaran terjadi, Norsiah masih terjaga. Setelah api mulai membesar, perempuan yang tinggal bersama sang adik ini langsung diungsikan warga.

Selanjutnya sampai rumah yang terbakar dapat dibangun kembali, Norsiah terpaksa tinggal di rumah saudara terdekat.

Selain Norsiah, warga lain yang menjadi korban kebakaran adalah Jalita (57), Ajeri (81), Abdul Hadi (46), M Fadli (73), Ratna (84), M Rujiansyah (75), Hendri (34), Abdurrahman (55), Rohani (55), dan Idrus (72).

Rujiansyah diketahui merupakan saudara Norsiah. Lokasi rumah mereka berdekatan, hanya dipisahkan sebuah titian.

Total 23 jiwa terdampak kebakaran tersebut dengan jumlah rumah rusak sebanyak 12 unit, 8 di antaranya mengalami kerusakan berat.

Sementara Abdul Hadi sempat tidak menyangka akan menjadi salah satu korban kebakaran. Penyebabnya titik awal api berjarak tiga rumah di sebelah kanan kediaman Abdul Hadi.

"Awalnya api bergerak ke kanan. Namun kami tetap berusaha secepatnya menyelamatkan beberapa perabot rumah tangga, termasuk sepeda motor," jelas Abdul Hadi.

Baca Juga: Kebakaran di Belawang Batola, Kerugian Ditaksir Rp700 Juta

Baca Juga: Kebakaran Hebat di Belawang Batola, Relawan Pemadam Kesulitan Pasokan Air

"Namun belum sempat semua barang dibawa keluar, api tiba-tiba berbalik ke kiri akibat tiupan angin. Satu persatu bangunan terbakar, termasuk rumah Amang Fadli (M Fadli) yang tepat berada di kiri rumah kami," sambungnya.

Api sempat tertahan di rumah Fadli yang semi permanen dengan kerangka atap aluminium, sebelum merembet ke rumah Abdul Hadi. Untungnya pemadam semakin banyak berdatangan dan langsung berjibaku melawan api.

"Andai tidak tertahan, sudah pasti rumah saya tinggal tunggul. Api juga merembet ke bangunan lain di sebelah kiri rumah kami. Namun demikian, sekitar 1,5 blek beras yang baru dibeli tidak sempat dibawa keluar," beber Abdul Hadi.

Sementara penyebab kebakaran masih dalam penyelidikan kepolisian, kendati sejumlah saksi memastikan sumber api berasal dari dapur Rujiansyah.

Meski dapur berjarak sekitar 4 meter dari bangunan rumah, angin yang menyebabkan api menjalar ke area lain.

"Untuk sementara korban Rujiansyah tidak bisa dimintai keterangan terkait aktivitas di dapur sebelum kebakaran, karena yang bersangkutan masih syok," jelas Kapolres Batola melalui Kasi Humas AKP Abdul Malik.

Berdasarkan pengumpulan data yang dilakukan Unit Inafis Polres Batola, Rujiansyah sehari-hari memasak di dapur tersebut menggunakan tungku dari tanah. 

Korban juga sudah mengalami pikun karena usia. Bahkan sebelumnya dapur Rujiansyah sempat empat kali terbakar, karena yang bersangkutan lupa mematikan api di tungku.  

"Untungnya kejadian sebelumnya itu tidak menyebabkan kebakaran besar, karena api berhasil dipadamkan warga. Di sisi lain, bangunan dapur tersebut tidak dialiri listrik," pungkas Malik.

Baca Juga: Kebakaran di Antar Raya Batola, Dua Rumah Luluh Lantak

Baca Juga: Karhutla di Kuripan Batola, Api Lalap 3,5 Hektar Lahan

Editor


Komentar
Banner
Banner