bakabar.com, PARINGIN – Kisah perjalanan hidup perjuangan H Musa, veteran perang asal Timbun Tulang, Batumandi, Balangan, mungkin banyak yang tidak mengetahuinya.
Padahal, kakek yang kini berusia 95 tahun itu merupakan pejuang kemerdekaan Republik Indonesia di wilayah Balangan.
Ditemui di kediamannya, Selasa (10/8), Musa sempat bercerita perihal suka dukanya. Di usia 17 tahun atau tepatnya 78 tahun silam, mulanya dirinya menjadi pejuang kemerdekaan.
Kala itu ia membeli es di sebuah tempat. Ternyata tempat tersebut sedang mengadakan rapat pembentukan organisasi gerakan tentara kemerdekaan.
Ketika itu masuklah ia ke organisasi tentara kemerdekaan tersebut. Tugas kakek Musa sebagai penghubung untuk merekrut anggota organisasi pasukan kemerdekaan.
“Banyak yang tidak ingin bergabung karena takut ketahuan. Namun ada juga yang bergabung, terkumpul lah 22 orang di dalam organisasi, Abu Bakar sebagai ketua,” ceritanya.
Kakek Musa menuturkan pada 1947 mereka memulai pelatihan tentara, dalam perjuangannya, ada satu korban dari pasukannya yang terbunuh. Peluru senapan menembus kepala dari Saman.
Pada 1949 Kalimantan Selatan mendapatkan kemerdekaannya, tanpa ujian kakek Musa langsung menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI).
Pangkat terakhir Musa adalah prajurit satu dan bertugas di Batalyon Batumandi, Hulu Sungai Utara atau masuk dalam pertahanan TRI wilayah Kalimantan Selatan.
Perhatian pemerintah kepada para veteran di Balangan dikatakan kakek Musa sangat baik. Setiap peringatan hari pahlawan dan Kemerdekaan Indonesia dia selalu diundang dan diberikan bantuan dana.
“Gaji pensiunan veteran saya Rp 1,6 juta, kalau hadir pada acara saya diberikan makan dan diberi uang Rp 100 ribu,” ungkapnya.
Perhatian juga diberikan oleh Dandim dan Koramil Batumandi beberapa kali mereka datang untuk memberikan sembako.
“Kemerdekaan jangan dibuang-buang, itu adalah buah perjuangan. Jangan sampai terpengaruh apapun untuk menghancurkan negeri ini,” pesan kakek Musa.