bakabar.com, BANJARMASIN – Lebaran menjadi momen paling pas untuk berkumpul bersama keluarga.
Namun tak semua orang dapat menikmati, seperti anggota Polri satu ini.
Mereka tetap setia mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarga demi tugas negara.
bakabar.com mencoba mencari tahu bagaimana kisah polisi yang menjalankan tugas di Polda Kalimantan Selatan saat perayaan lebaran Iduladha 1441 hijriah.
Salah satunya, personel dari Direktorat Samapta yang sedang bertugas menjaga Markas Polda (Mapolda) Kalsel, Jalan S Parman, Banjarmasin, Bripda Muhammad Fikri dan Bripda Fajar Maulana.
Pada Jumat (31/7) pagi, tampak mereka sedang bertugas memeriksa tamu yang berkunjung ke Polda Kalsel, mereka juga dilengkapi dengan senjata serbu SV2 keluaran PT Pindad, tameng berikut tongkatnya serta 1 set rompi anti peluru dan alat komunikasi jenis HT.
Keamanan Markas Polisi di Kalimantan Selatan pun berada di tangan dua polisi muda itu.
Sehingga tidak mengherankan apabila personel Direktorat Samapta Polda kalsel, di saat lebaran atau hari raya Idhuladha, mereka tak bisa kumpul dengan keluarga. Mereka pun dipastikan melewati momen “bakar sate” yang sudah menjadi tradisi di Indonesia.
“Rasanya ada momen-momen yang hilang, seperti takbiran bersama keluarga, acara sungkeman dengan orangtua, silaturahmi dengan warga, dan pastinya acara bakar bakar sate daging kurban,” ujar Bripda Fajar Maulana saat berbincang dengan reporter bakabar.com di pos pintu masuk Polda Kalsel.
Bripda Fajar Maulana mengatakan ini pertama kalinya dia meninggalkan keluarga saat Lebaran. Ada rasa sedih yang menghinggapi polisi muda ini ketika bekerja saat Lebaran.
“Ini pengalaman pertama karena tahun sebelumnya pasti pulang kampung dan bareng keluarga salat Id di masjid, lalu silaturahmi ke rumah keluarga. Sedih, sedih banget,” ujarnya.
Namun polisi lulusan SPN Banjarbaru 2020 ini memanfaatkan kecanggihan tekhnologi, dia mengaku menghabiskan momen-momen Lebaran dengan bersilaturahmi secara virtual melalui video telepon dengan keluarga.
“Alhamdulilah tadi pagi saya sudah video call dengan mama dan keluarga di rumah Batulicin. Rasa kangen dan rindu pun jadi terobati,” ujarnya sembari sumringah.
Hal senada diucapkan Bripda Muhammad Fikri, dia mengaku tak bisa mudik demi pengabdiannya pada negara dan tetap bertugas. Ia menyadari pekerjaannya tak mengenal waktu.
“Ini sudah menjadi tuntutan tugas dan merupakan tanggung jawab kami yang harus dilaksanakan mas,” ujarnya.
Namun, kata Bripda Muhammad Fikri, keluarganya sudah menyadari kondisi tersebut. Memiliki putra seorang polisi risikonya harus siap dengan segala kondisi, terlebih saat corona seperti ini di mana saat warga lain diminta tetap di rumah, anggota Polri tetap harus bekerja di lapangan melayani masyarakat.
“Sebuah kebanggaan bagi kami terutama yang bertugas saat ini bisa mensukseskan momen lebaran, dan biasanya untuk mengurangi rasa kangen keluarga, yang paling simple adalah melakukan video call, toh sama saja berlebaran juga," kata alumnus MAN 3 Banjarmasin itu sembari melirik ke sahabatnya, Bripda Fajar Maulana yang berada di dekatnya.
Editor: Fariz Fadhillah