Kalsel

Kisah Mantan Pecandu Narkoba di Banjarbaru Persembahkan Karya untuk Mensos Risma

apahabar.com, BANJARBARU – Jangan pernah coba-coba menggunakan narkoba, apapun jenisnya. Sebab, dampaknya sangat berbahaya. Menghancurkan moral…

Featured-Image
Seorang mantan pecandu Narkoba di Banjarbaru, Dodi Saputra mempersembahkan karya kepada Mensos Tri Rismaharini. Foto-apahabar.com/Riki

bakabar.com, BANJARBARU – Jangan pernah coba-coba menggunakan narkoba, apapun jenisnya. Sebab, dampaknya sangat berbahaya. Menghancurkan moral hingga paling parah bisa berhalusinasi.

Pesan tersebut disampaikan mantan pecandu narkoba dari Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Dodi Saputra (24).

Tujuh tahun lalu, Dodi mengawali fase paling gelap dalam hidupnya. Di tahun 2014 silam, Dodi nekad mencoba mengonsumsi barang haram tersebut.

Sejak saat itu, selama lima tahun hidup Dodi hanya dihabiskan dengan sia-sia lantaran selalu ketergantungan dengan narkoba.

Sampai tahun 2019, kemauan Dodi untuk pulih dari ketergantungan barang haram mulai muncul. Dia meyakinkan diri untuk melakukan rehabilitasi.

"Selama masa rehabilitasi, ketergantungan dan halusinasi saya masih ada. Paling parah, kalau melihat orang minum pakai sedotan itu selalu terbayang menggunakan [narkoba]," ceritanya kepada bakabar.com, Rabu (15/9).

Setelah berjuang selama 4 bulan di ruang rehabilitasi ditambah 2 bulan masa rawat jalan, Dodi Saputra akhirnya berhasil keluar sepenuhnya dari fase kelam.

Dia mulai mencari kesibukan lain agar tak lagi terjebak di dunia hitam. Setelah itu Dodi memutuskan menekuni rutinitas sebagai seniman.

"Kebetulan sejak kelas 5 SD sudah hobi menggambar. Kegiatan itu lah yang saya tekuni demi ada kesibukan," ujarnya.

Dodi pernah menyabet peringkat 8 besar nasional lomba menggambar saat ia masih duduk di bangku sekolah menengah kejuruan (SMK).

Saat ini, Dodi dipercaya menjadi tenaga pengajar di salah satu panti asuhan yang ada di Banjarbaru.

Pada Rabu (15/9) hari ini, dia menerima bantuan dari Kementrian Sosial RI di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) Budi Luhur Banjarbaru. Bantuan langsung diserahkan oleh Mensos Tri Rismaharini.

Sebagai ucapan terima kasih, Dodi mempersembahkan karikatur wajah Mensos Risma.

"Memang karya unsur realis ini agak sedikit bertentangan dengan aliran saya yang surealisme. Namun dalam karya ini semuanya saya tuangkan, termasuk kisah hidup saya dan ibu Risma yang mengabdi kepada NKRI," ujarnya.

Karya tersebut pun langsung mendapat apresiasi dan decak kagum disertai tepuk tangan dari Menteri Risma.



Komentar
Banner
Banner