bakabar.com, BANJARMASIN - Pegadaian (Persero) Wilayah IV Kalimantan mencatatkan pertumbuhan kinerja positif 2025. Bahkan, untuk area Banjarmasin berhasil jadi yang terbaik ke dua secara nasional, setelah Tanjung Priok.
Itu terungkap saat PT Pegadaian Wilayah IV Kalimantan menggelar gathering bersama puluhan jurnalis dari media cetak, elektronik, dan online di Banjarmasin, Senin (19/5).
Regional CEO PT Pegadaian Kalimantan Rinaldi Lubis mengungkapkan, pertumbuhan kinerja bisnis cukup bagus dengan peningkatan bisnis di bulan Mei tumbuh sebesar 17 %.
"Secara year to date dari angka 6,5 triliun sekarang sudah mencapai di angka 7,6 triliun, ini termasuk 3 besar nasional," kata Renaldi.
Kinerja positif itu tak lepas dari adanya produk layanan baru berupa Bank Emas. Pegadaian sendiri termasuk lembaga resmi yang ditunjuk sebagai Bank Emas usai diresmikan Presiden Prabowo, Februari tadi.
Lantas, kenaikan harga emas yang signifikan, membuat kinerja bisnis pegadaian, melalui layanan gadai emas dan cicil emas, terus mengalami peningkatan.
Bahkan, kata Renaldi, secara nasional, target Pegadaian di 2025 secara bisnis, kini achievment-nya sudah mencapai 98,5 %.
"Jadi tinggal sedikit lagi, dan ini tentu didukung oleh harga emas yang signifikan. Karena memang bisnis kita itu 80 persen emas, baik itu gadai atau cicil emas, jadi 80 persennya ditopang kenaikan harga emas," beber Renaldi.
Lebih jauh ia mengugkapkan, secara nasional target produk cicil emas di Pegadaian tumbuh sangat positif. Untuk dari target cicil emas hingga mencapai 10 triliun, kini tumbuh hingga 400 persen.
"Dan alhamdulillah posisinya itu sudah mencapai 60 persen untuk pecapaian akhir tahun," bebernya.
Pegadaian Wilayah IV Kalimantan sebagai penyumbang kinerja bisnis tiga besar nasional khususnya pada cicil emas. Itu tak luput dari kontribusi area Banjarmasin.
"Untuk Kalimantan cicil emasnya termasuk 3 besar nasional, secara year to date untuk bisnis emasnya tumbuh 140 persen, sementara untuk rata-rata nasionalnya sekitar 90 an persen. Dan itu disumbang paling besar area Banjarmasin, karena pertumbuhannya itu sudah 200 persen," ungkapnya.
Kini, meski Bank Emas Pegadaian tergolong binis baru, namun melihat potensi tersebut, maka sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat secara gencar dilakukan Pegadaian Wilayah IV Kalimantan.
"Kemarin termasuk hari ini juga kita berdiskusi dengan seluruh elemen masyarakat. Kemarin kita silaturrahmi dengan Gubernur Kalsel, tadi pagi dengan pihak akademisi, yaitu Rektor ULM, dalam rangka sosialisasi dan edukasi masyarakat terkait Bank Emas ini," terang dia.
Menurutnya, bisnis ini perlu diketahui semua lapisan masyarakat. Sehingga, butuh kolaborasi dengan semua pihak termasuk awak media di seluruh area kerja Pegadaian Wilayah IV Kalimantan.
Ia berharap, gathering bersama jurnalis di Banjarmasin dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat terkait kehadiran Bank Emas Pegadaian.
"Harapannya dengan kolaborasi ini dapat memberikan masukan positif, serta dampak pegadaian terhadap kebutuhan masyarakat, khusunya di Kalimantan Selatan. Agenda berkala, jadi bukan hanya di Kalsel, tapi kita rencanakan di seluruh area kerja kami," pungkasnya.
Saat gathering juga digelar Sosialisasi PT Pegadaian Sebagai Bank Emas Pertama di Indonesia. Sosialisasi itu disampaikan Anwar Yusuf selaku Deputy Bisnis Area Banjarmasin yang melingkupi Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah.
Tampak juga hadir para pimpinan cabang Pegadaian di Kalsel dan Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Area kerja Pegadaian Wilayah IV Kalimantan sendiri meliputi area Balikpapan (Kaltim), Samarinda (Kaltim), Banjarmasin (Kalsel), Pontianak (Kalbar), Tarakan (Kalimantan Utara).
Sementara di antara para jurnalis, hadir Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kalsel, Zainal Helmi, Ketua Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Kalsel, Milhan Rusli, dan perwakilan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalsel, Elsya Pratiwi.