bakabar.com, BANJARMASIN – Siapa sangka, di tengah sibuknya sebagai dokter, Mohammad Rusdiansyah juga aktif berkarya di dunia musik.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Kalimantan Selatan itu baru-baru ini sukses menciptakan sebuah lagu berjudul "Rindu Ramadhan".
Karya itu merupakan yang ketiga, setelah sebelumnya ia sudah menciptakan dua lagu berjudul "Pahlawan Sejati" dan "Melawan Covid-19" yang terinspirasi dari perjuangan para tenaga kesehatan sebagai garda terdepan di masa pandemi.
Lagu bernuansa religi tersebut berisi ungkapan kerinduan seorang hamba akan datangnya bulan suci.
"Tepatnya saat momentum menjelang akhir Ramadan, kita tidak tahu apakah masih akan bertemu dengan bulan suci berikutnya," jelasnya kepada bakabar.com, Minggu (17/4).
Dokter Rudi mengaku terinspirasi dari pengalaman spiritual pribadi. Ia begitu merasakan keberkahan setiap hadirnya bulan suci.
Bahkan, kerinduan itu menurutnya masih terus dirasakan meski sedang berada di dalam Bulan Ramadan.
"Awal dibuatnya lagu ini pada satu minggu terakhir Bulan Ramadan tahun lalu," bebernya.
Dengan menggandeng penyanyi wanita kawakan tanah air Fryda Lucyana, karya seorang dokter spesialis penyakit dalam itu resmi dirilis ke publik pada 15 April 2022.
Fryda dinilai punya karakteristik vokal yang kuat. Ia juga dikenal membawakan lagu-lagu legendaris seperti ciptaan Erros Djarot.
Selain itu, dokter Rudi dan Fryda juga memang sudah kenal sejak lama. Awal mereka bertemu saat momen Jambore Nasional di Cibubur, Jakarta Timur pada 1986 silam.
Meski Rudi mengakui sempat hilang komunikasi lebih dari 30 tahun setelah Fryda ikut program pertukaran pelajar AFS ke Belgia.
"Tetapi satu setengah tahun belakangan kembali menjalin komunikasi dan luar biasa sekali penyanyi sekelas Fryda bersedia membawakan lagu Rindu Ramadhan," ujarnya.
Bukan cuma itu. Penataan aransemen lagu Rindu Ramadan juga dibantu musisi kenamaan, Sandy Canester.
Di dunia musik tanah air, nama Sandy Canester sudah tak asing lagi. Sejumlah lagu populer seperti "Lirih" Ari Lasso, "Cinta Putih" Kerispatih, hingga "Aku Mau" Once, pernah dipoles olehnya.
Proses penggarapan karya Rindu Ramadan bisa dibilang cukup singkat. Seluruh rangkaian produksi single religi ini dikerjakan dengan waktu kurang dari dua pekan.
"Mudah-mudahan karya ini bisa diterima dengan baik," harap dokter Rudi.
