bakabar.com, BANJARMASIN – Dosen muda Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, Amalia Rezeki dapat kesempatan jadi pembicara di forum ASEAN.
Momentum Seminar on Environment for Future Generations di Sofitel Angkor Phokeethra Golf & Spa Resort Vithei Charles De Gaulle, Khum Svay Dang Kum, Siem Reap, Cambodia, 7-8 Oktober 2019 tersebut, jadi pengalaman pertamanya.
Rasa bangga campur bahagia dirasakannya. Sebab, berkesempatan memaparkan suatu gagasan yang dibangun bersama rekan-rekan di Sahabat Bekantan Indonesia (SBI).
SBI sendiri merupakan wadah kepedulian terhadap primata dilindungi, yaitu Bekantan, yang jadi ikon kebanggaan Banua.
“Alhamdulillah saya berkesempatan berbicara di hadapan para delegasi negara-negara tetangga di ASEAN dengan mengusung tema Environment for Future Generations,” kata dosen Pendidikan Biologi ULM Banjarmasin ini saat dihubungi di Siem Reap, Cambodia, Selasa (8/10).
Antusias peserta seminar yang berasal dari negara-negara ASEAN sangat tinggi. Disamping itu, mereka sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Amel bersama Yayasan Sahabat Bekantan Indonesia (SBI ).
Terutama dalam mengelola lingkungan melalui pelestarian Bekantan dan hutan mangrove Rambai, yang melibatkan masyarakat lokal di sekitar kawasan habitat hewan tersebut di Kalsel.
“Saya sangat terharu dan mengapresiasi mereka yang hadir di seminar tersebut. Karena mereka datang dari berbagai negara anggota ASEAN yang pada umumnya generasi muda yang peduli lingkungan,” ungkap Amel.
Amel sendiri merupakan peraih penghargaan nasional wanita inspiratif dibidang lingkungan She Can Award 2015.
Ia berharap dapat menjadi inspirasi bersama bagi generasi muda di Indonesia. Khususnya masyarakat Kalsel, untuk saling meningkatkan kepedulian menjaga lingkungan dan alam.
Kehadiran Amel di forum ASEAN ini atas undangan panitia ASEAN Environment Day 2019. Selain sebagai pembicara, juga sekaligus penerima penghargaan ASEAN Youth Eco-Champions Award 2019.
Penghargaan itu yang pertama kali diadakan oleh ASEAN. Diserahkan pada Selasa malam.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang sudah membantu keberangkatan. Saya ke Kamboja sendiri didukung penuh oleh Kementerian Lingkungan HIdup dan Kehutanan-RI, serta Universitas Lambung Mangkurat,” tutupnya.
Baca Juga: Menggenjot Anjungan Kalsel di TMMI Jadi Pusat Promosi Wisata Banua
Baca Juga: Pemprov Kalsel Siap Buka Pendaftaran CPNS 2019
Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin