bakabar.com, BARABAI – Kondisi pasar di Barabai Hulu Sungai Tengah (HST) masih jadi polemik.
Terlebih terhadap pasar Agrobisnis Tradisional Modern (ATM) HST.
Kesemrawutan ATM, eks Terminal Pasar Keramat Barabai ini masih jadi perbincangan setelah diresmikan November 2018 lalu.
Apalagi anggaran untuk membangun ATM ini pun tak sedikit. Lebih dari Rp38 miliar ditambah renovasi bangunan lainnya di atas tanah seluas 6.866,68 meter persegi.
Baru-baru ini Komisi II DPRD HST menggelar rapat terbuka bersama SKPD setempat untuk mengatasi semrawut pasar-pasar di Barabai.
Dinas Perdagangan, Satpol PP, Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan (DLHP) pun dipanggil. Mereka diminta untuk berbenah menata ulang pasar di Barabai.
Anggota Komisi II DPRD HST, Yajid Fahmi menyorot tata kelolanya. Utamanya bagi para pedagang yang semakin hari makin ‘menjamur’.
Dia pun geregetan setelah melihat kondisi di pasar yang tak tertib.
Apalagi para pedagang banyak yang berjualan di pinggir jalan seputaran pasar. Padahal di dalam pasar agrobisnis itu banyak yang kosong sehingga bisa ditempati.
Dijelaskan Yazid, para pedagang yang jualan di pinggir jalan sebenarnya punya lapak di dalam pasar. Namun masih saja berjualan di luar terlebih di pinggiran jalan yang mengganggu kenyamanan pengguna jalan.
“Yang jelas Komisi II menginginkan tidak ada lagi yang jualan di pinggir jalan. Jadi kami meminta dinas terkait dan mudahan bisa ditindaklanjuti kepala daerah, supaya pasar itu benar-benar tertib,” kata Yazid ditemui wartawan di halaman gedung DPRD HST.
Kalau pedagang tidak mau diatur, tegas Yazid, lapaknya dihapus saja atau dialihakan ke yang memerlukan.
Dari situ dia menilai bahwa masih ada toleransi ke pedagang. Harusnya mereka menempati posisi (lapak) masing-masing yang sudah disediakan.
“Untuk teknisnya yang mengatur Dinas Perdagangan seperti apa baiknya,” tutup Yazid.
Kepala Dinas Perdagangan HST, Ali Fahmi mengatakan telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Hanya saja koordinasi antar instansi terkait belum maksimal.
“Kami kurang koordinasi, karena tugas dari pimpinan juga banyak. Karena selama pandemi ini sulit sekali berkoordinasi. Namun yang jelas, semangat kita membangun pasar sangat optimis sekali,” kata Ali Fahmi
SKPD yang dipanggil tadi pun sepakat dengan Komisi II, penataan pasar harus dibenahi. Terlebih di dekat ATM dan Pasar Keramat Barabai.
“Dinas Perdagangan, Satpol PP, Perhubungan akan lebih sering berkoordinasi soal penanganan pasar. Masalah ini tidak bisa diatasi satu instansi saja,” tegas Ali.
Fahmi berharap, ke depannya pasar akan lebih baik. 3 instansi di Pemkab HST ini akan kembali menata ulang pasar.
Terlebih terhadap akses jalan dan parkir agar baik dan tidak semrawut.
“Pasar keramat ini yang perlu ditertibkan. Nanti akan ada rapat susulan dengan SKPD terkait dalam mengatur kebijakan,” tutup Fahmi.