bakabar.com, JAKARTA - Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Edi Prio Pambudi menilai kerja sama segi tiga pertumbuhan Indonesia-Malaysia-Thailand (Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle/IMT-GT) perlu diperkuat. Hal itu diperlukan agar menghasilkan manfaat yang lebih luas bagi masing-masing negara.
“Kerja sama IMT-GT perlu memperhitungkan risiko dan peluang dari dinamika dan megatren global, untuk mewujudkan Visi IMT-GT 2036,” kata Edi selaku Pemimpin Delegasi Indonesia dalam Strategic Planning Meeting IMT-GT, sebagaimana dikutip dari keterangan resmi di Jakarta, Kamis (23/3).
Dalam pertemuan tersebut, delegasi negara anggota IMT-GT membahas delapan bidang kerja sama, antara lain pertanian, pariwisata, produk halal, transformasi digital, perdagangan dan investasi, lingkungan, konektivitas, serta pengembangan sumber daya manusia. Selain itu perkembangan kerja sama akademisi dan pelaku usaha juga dibahas.
Selanjutnya, rangkaian agenda prioritas tahun 2023, antara lain KTT IMT-GT ke-15 yang akan berlangsung di sela-sela KTT ASEAN ke-42 pada Mei mendatang, perayaan 30 tahun IMT-GT, dan IMT-GT Visit Year 2023-2025.
Baca Juga: ASEAN Business Advisory Council, Kadin Perluas Penggunaan QR Code
“Usia 30 tahun merupakan usia ideal bagi kerja sama IMT-GT untuk melakukan refleksi dan berperan aktif dalam krisis multidimensi yang saat ini terjadi dan yang akan datang,” tutur Edi.
Edi menekankan beberapa isu penting untuk menjadi perhatian ke depan, antara lain penguatan konektivitas guna memperlancar aliran barang, orang, dan modal.
Selain itu, adopsi teknologi digital termasuk untuk pengembangan UMKM, percepatan transisi energi, dan peningkatan manfaat komoditas strategis IMT-GT dalam perdagangan juga dinilai perlu menjadi perhatian.
Baca Juga: Transformasi Kawasan, Kadin: Semua Menteri Ekonomi Dukung ASEAN BAC
Secara khusus, Edi juga menjelaskan arahan terkait ketahanan pangan, keberlanjutan sektor pertanian, peningkatan berbagai pemangku kepentingan dalam pembukaan kembali tempat wisata, dan digitalisasi sub kawasan.
Menutup pertemuan, sejumlah pejabat senior juga memberikan arahan kepada setiap kelompok kerja terkait proyek-proyek yang sedang berjalan dan mengusulkan proyek baru.