apahanar.com, BANJARBARU - Kasturi merupakan buah endemik Kalimantan Selatan. Ekstraknya tengah mejeng di pameran Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIX di Bumi Cahaya Selamat, Martapura, Kabupaten Banjar.
Ekstrak kasturi ini sangat laris dan diminati para kafilah yang berkunjung ke pameran tersebut. "Laku seratus botol di hari pertama," papar Perryadhie, owner minuman kasturi, Jumat (14/10).
Dirinya memprediksi, pengunjung akan semakin ramai hingga hari terakhir pelaksanaan pameran. Dijelaskan, sedikitnya sepuluh kafilah MTQ yang meminta nomor kontak Perry.
"Mungkin nanti ingin mesan dan dibawa pulang," ujarnya.
Perry menjual ekstrak kasturi dengan harga bervariasi. Dari 15 hingga Rp25 ribu. "Kalau 500 miligram seharga 25 ribu rupiah. Jika 250 miligram Rp15 ribu," imbuhnya.
Selain buah endemik Kalsel, kasturi juga merupakan buah tahunan atau berbuah setahun sekali. Namun menurut Perry, belum juga tentu ada.
"Sebab dia hanya berbuah ketika musim kemarau panjang," katanya.
Dirinya mengklaim adalah orang satu-satunya yang menjual ekstrak kasturi di Kalimantan Selatan.
"Capaian omzet 1 juta rupiah per hari itu adalah pendapatan yang besar. Kami tadi memantau dan menemukan pelaku UMKM yang omzetnya hingga Rp5 juta," sahut Birhasani, Kepala Dinas Perdagangan Kalsel.
Menurutnya itu capaian yang bagus. Birhasani bilang, selama tiga hari ini banyak orang dari beragam daerah berminat membeli produk khas UMKM Banua.
"Antara lain, kain sasirangan, ekstrak kasturi, kopi dan ikan seluang," tandas Birhasani.