bakabar.com, JAKARTA – Setelah lama disimpan sendiri, Prabowo Subianto bersedia membuka alasan kesediaan menjadi Menteri Pertahanan dalam podcast Deddy Corbuzier.
Memang banyak orang yang seolah tidak percaya, ketika Presiden Joko Widodo melantik Prabowo sebagai Menteri Pertahanan.
Padahal dalam satu dekade terakhir, Prabowo adalah pesaing utama Joko Widodo dalam mencapai kursi Presiden Republik Indonesia.
Lantas setelah berbulan-bulan menjadi rahasia pribadi, alasan di balik kesediaan Prabowo itu dibeberkan dalam podcast Deddy Corbuzier di kanal YouTube, Minggu (13/6).
“Sekarang begini, kita rival dalam satu kompetisi. Nah apakah rival dalam kompetisi harus menjadi lawan?” buka Prabowo.
“Coba kita ingat waktu kita di sekolah. Kita ikut adu lari dan ada yang menang kalah. Lalu setelah kompetisi usai, apa kita masih gebuk-gebukan?. Itu IQ yang sangat rendah,” imbuhnya.
“Beliau (Joko Widodo) mau jadi presiden, gue juga mau jadi presiden. Dia ingin jadi presiden untuk mengabdi, untuk berbakti untuk Indonesia. Saya juga begitu, mau mengabdi untuk Indonesia.” tegasnya.
Prabowo mengakui diminta untuk menjadi menteri, karena demi bangsa dan diminta langsung oleh Joko Widodo.
“Kalau sama-sama ingin mengabdi, kenapa harus saling melawan? Lebih baik dua-duanya kerjasama demi Merah Putih,” beber Prabowo.
Mendengar jawaban tersebut, Deddy Corbuzier berusaha memancing Prabowo terkait kekalahan dalam dua kali Pilpres.
“Kecewa pasti ada dan itu manusiawi. Pun dalam lingkungan beliau (Jokowi), mungkin banyak yang tak setuju saya dijadikan menteri. Namun kami telah berkomitmen mengabdi untuk Merah Putih,” sahut Prabowo.
“Terkait masyarakat (pemilih) yang marah, saya sudah menjelaskan. Saya juga ceritakan beberapa sejarah bangsa lain yang berkaitan dengan situasi sekarang,” sambungnya.
Lantas ketika ditanya Deddy Corbuzier tentang Pemilihan Presiden (Pilpres) berikutnya, Prabowo menjawab sambil tertawa, “Kita lihat nanti,” tukas Prabowo.
“Tapi masih mau dong pak maju,” tanya Deddy Corbuzier.
“Ngomong Presiden melulu. Kalau untuk mengabdi dan diberi kepercayaan dan kesempatan, kenapa nggak? Tapi menuju itu, faktornya banyak,” tandas Prabowo.