Tak Berkategori

Kematian Mahasiswi Akper Banjarmasin Masih Misterius: Dokter Duga Mati Lemas

apahabar.com, BANJARMASIN – Penyebab kematian Elsya Tri Yuliani masih misterius. Belum bisa dipastikan, Tim Dokter enggan…

Featured-Image
Ilustrasi bunuh diri. Foto-SorotBantul

bakabar.com, BANJARMASIN – Penyebab kematian Elsya Tri Yuliani masih misterius. Belum bisa dipastikan, Tim Dokter enggan mengungkap penyebab kematian.

Karena pihak keluarga menolak autopsi, polisi sulit mengetahui penyebab kematian apa karena bunuh diri atau perkara lain.

Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabid Dokkes) Polda Kalsel AKBP dr Erwin Zainul Hakim pun enggan berkomentar banyak ihwal kematian mahasiswi asal Muara Teweh itu.

"Akan tetapi jika dilihat dari tanda-tanda di tubuh korban, kuat dugaan korban mengalami kondisi mati lemas," kata AKBP dr Erwin Zainul Hakim saat berbincang dengan reporter bakabar.com di Banjarmasin.

Mati lemas, menurut Erwin, manakala tubuh mengalami sianosis atau kekurangan oksigen.

"Salah satu tandanya bisa dilihat di mulut korban apa mengeluarkan busa," terangnya.

Baca Juga : Mahasiswi Akademi Perawat Diduga Bunuh Diri, Polisi: Masih Diselidiki

Dia melanjutkan, jika tak ditemukan adanya bekas pemukulan atau tidak ada perdarahan, kematian korban karena kekurangan oksigen bisa diakibatkan karena dua hal: keracunan atau tercekik.

"Sebenarnya banyak faktor yang mengakibatkan seseorang mati lemas atau kekurangan oksigen. Namun banyak kasus, biasanya karena keracunan arau korban tidak bisa bernafas (dicekik, Red)," tuturnya.

Sedangkan untuk menentukan sebab kematian korban, perwira berpangkat dua melati itu menjelaskan, penyidik tak bisa menyimpulkan satu sisi saja. Ada beberapa rangkaian dan tahapan yang pada akhirnya baru bisa ditarik benang benang merahnya.

"Jadi nanti akan ketemu, oh korban mati karena gantung diri, oh korban mati karena dibunuh atau korban keracunan dan sebagainya. Intinya ada di autopsi," tandasnya.

Erwin pun menyayangkan keputusan keluarga yang menolak terkait autopsi. Menurutnya, seorang dokter forensik pantang menyimpulkan sebab kematian hanya dari pemeriksaan luar.

Baca Juga :Pamit BAB, Mahasiswi Akper Tewas di Indekos Banjarmasin Barat

"Seandainya korban diautopsi, akan lebih terang lagi penyebab kenapa korban tewas. Karena begini mas, hasil visum luar tak bisa dijadikan acuan mencari sebab kematian seseorang," sesal dr. Erwinn.

Ya, penyebab meninggalnya mahasiswi salah satu perguruan tinggi perawat di Banjarmasin masih teka-teki.

Olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Satuan Reskrim Polresta Banjarmasin belum bisa memastikan Elsya Tri Yuliani (18), tewas akibat bunuh diri.

"Sedang diselidiki," ujar Wakasat Reskrim Polresta Banjarmasin AKP Sony F Lumban Gaol menegaskan soal penyebab meninggalnya mahasiswi semester I itu.

Sejumlah temuan di TKP sempat diungkapkan olehnya.

"Saat ini kami amankan barang-barang pribadi korban, ada laptop, sepeda motor dan barang lainnya," jelasnya kepada media ini.

Saat kembali ditanya apakah mengarah ke aksi bunuh diri dan korban pembunuhan, Wakasat menegaskan itu masih sekedar indikasi.

Baca Juga :Sering Bercanda, Mengeluh Sakit Perut di Kampus; Elsya di Mata Sahabat

Adapun kabar menyedihkan ini sudah didengar oleh rekan Elsya. Mayoritas dari mereka menyayangkan kepergian Elsya.

Elsya Triyuliani, 18 tahun, dikenal sebagai sosok remaja yang baik dan peduli di mata para sahabatnya.

Mahasiswi asal Muara Teweh itu ditemukan tak bernyawa di indekos miliknya, Jalan Cempaka Raya, Gang Simpang Kenangan Nomor 46/44, Kelurahan Telaga Biru, Kamis (13/12) pagijam 10 pagi. Para sahabat mengaku sangat kehilangan sosok remaja itu.

"Kemarin kita sempat ketemuan dan bercanda di kampus. Tak ada tanda-tanda khusus kalau korban akan meninggalkan kami, apalagi orangnya baik," ujar Nurul Hikmah, sahabat sekaligus teman sekelas Elsya di kampus kepada Apahabar.com.

Ditemui di indekos Elsya, Nurul bercerita korban sempat berbicara dengannya di hari sebelum ditemukan tak bernyawa.

"Dia mengeluh sakit perut, mau buang air besar lalu pulang ke kosnya sendirian. Jarak kos ke kampus kita kan memang dekat. Bahkan tasnya saja masih di kami waktu itu," ungkapnya terisak tangis.

Di sisi lain, Piah Febrianti (20), sahabat perempuan korban kembali mengulas kenangan manis saat bersama korban. Hubungan ia dan Elsya bak adik-kakak.

Reporter: Eddy

Editor: Fariz F



Komentar
Banner
Banner