Nasional

Ke Jepang, Pemprov Tawarkan Proyek Kereta Api Kalsel

apahabar.com, BANJARMASIN – Realisasi proyek Kereta Api (KA) Trans Kalimantan lintas Tabalong-Banjarmasin perlahan memasuki babak baru….

Featured-Image
ILUSTRASI kereta api penumpang. Foto-Wikipedia

bakabar.com, BANJARMASIN – Realisasi proyek Kereta Api (KA) Trans Kalimantan lintas Tabalong-Banjarmasin perlahan memasuki babak baru.

Di Jepang, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) menyelenggarakan penjajakan minat pasar (market sounding) terkait proyek KA Kalimantan perdana ini.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kalsel Rusdiansyah. Selain Kalsel, ada tujuh daerah lain bertolak ke Jepang. Di antaranya Bogor, Sumatera Utara dan Palembang.

Angin segar kelanjutan pembangunan ini pun berembus. Kunjungan tersebut rupanya difasilitasi oleh Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

“Tujuannya untuk menawarkan wilayah Indonesia kepada investor dalam konteks perhubungan,” tegasnya.

Dia bercerita, saat berada di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Jepang semua pengusaha atau investor turut diundang. Sayangnya, sejauh ini masih belum ada tindak lanjut.

“Delapan wilayah tersebut ditawarkan kepada Jepang, termasuk Kalsel,” jelasnya.

Bukan dengan tangan kosong Pemprov Kalsel datang ke negeri Sakura. Ke Jepang, Pemprov Kalsel membawa semua kajian dari segi trase, Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL) dan studi kelayakan (Feasibility Study) pembangunan yang sudah tuntas. Lantas apa yang menjadi penghalangnya?

Ia menduga, pihak investor masih mempertimbangkan keuntungan bisnis dari mega proyek ini. Sebab, untuk membangun jalur KA Trans Kalimantan lintas Tabalong-Banjarmasin, tak kurang Rp 17 triliun dibutuhkan.

“Semoga dengan kedatangan Jokowi bisa mendorong terbangunnya rel kereta api sepanjang 213 kilometer tersebut,” pintanya.

Saat kampanye terbuka di Stadion 17 Mei, Jokowi mendapat laporan jika warga Kalsel ingin memiliki kereta api. Proyek dimaksud yakni Kereta Api (KA) Trans Kalimantan.

Jika tak kunjung ada investor yang memanfaatkan peluang tersebut Jokowi, dalam kampanyenya, berjanji akan turun tangan mengambil alih.

"Kalau memang investor diberi peluang tidak ada yang sanggup ya akan dikerjakan oleh pemerintah, tapi investor diberikan peluang kesempatan yang pertama," tegasnya.

Jika terpilih, eks gubernur DKI Jakarta itu siap merealisasikan mimpi masyarakat Banua.

"Apakah mau keinginan masyarakat Kalsel segera terwujud," ucap Jokowi saat kampanye terbuka di Stadion 17 Mei Banjarmasin, Rabu (27/3) sore.

Jika proyek KA benar terealisasi, Kabupaten Tabalong tentu saja akan mencatatkan sejarah dalam perkeretaapian nasional.

img

Infografis. Foto-bakabar.com/arif

Selain menjadi salah satu daerah lintasan rel, dua stasiun KA bakal dibangun di sana. Ini akan menjadi kereta api perdana di Kalimantan, yang menghubungkan Kalsel-Kaltim-Kalteng.

Di Kalsel, rencananya, pembangunan stasiun perdana lintas Tabalong-Banjarmasin sudah ditetapkan di dua titik. Pertama di kawasan Tanjung Puri Kecamatan Murung Pudak. Kedua di kawasan Warukin Kecamatan Tanta.

Pantauan bakabar.com, jarak antar keduanya terpaut 10 kilometer. Sedangkan, dari Tanjung ibukota Tabalong jarak tempuh menuju Warukin berkisar 7 Km, dan menuju Murung Pudak sekitar 3 Km.

Pembangunan KA lintas Tabalong-Banjarmasin disebutkan masuk dalam segmen II 2020-2024. Ditarget rampung sebelum 2025, KA akan menggunakan tipe rel single track line atau jalur tunggal.

Sebagai tahap awal pengoperasian, KA diproyeksikan mengangkut sejumlah komoditas barang seperti: semen, batu bara, sawit dan karet. Bukan tak mungkin, sejalan dengan perkembangan kebutuhan, KA dapat berfungsi untuk mengangkut penumpang.

Kepala Dinas Perhubungan Tabalong Imam berharap dibangunnya rel KA mampu mengurangi kemacetan arus lalu lintas antar daerah. Serta kondisi jalan lintas daerah maupun provinsi tetap terjaga.

"Dibangunnya rel kereta api setidaknya jalan raya kita lebih terpelihara. Kondisi jalan kita di Kalsel ini hanya kelas 3. Bobot maksimal 8 ton. Tapi faktanya ada yang sampai 20 ton. Kita bersyukur dengan pembangunan itu akan mengurangi tingkat kerusakan jalan dan kemacetan," tuturnya.

"Pada intinya kapan pun mereka mau melaksanakan, pada intinya pemerintah Kabupaten siap memberikan dukungan," ujar Imam menambahkan.

Kalsel, dengan 13 kabupaten/kota dan pertumbuhan penduduk empat juta lebih, memiliki permasalahan angkutan darat: kerusakan jalan dan kepadatan lalu lintas. Keduanya terjadi karena ketidakseimbangan peningkatan pembangunan prasarana jalan dengan pertumbuhan kendaraan bermotor.

Sebagaimana disebutkan data 1990-an penambahan/peningkatan pembangunan jaringan jalan hanya sekitar 10 persen, sementara pertumbuhan/perkembangan kendaraan bermotor dalam kurun waktu yang sama mencapai 30 persen.

Baca Juga: Soal Proyek KA Tabalong-Banjarmasin, Pemerintah Mesti Realistis

Kepala Sub Bagian Humas dan Kerja Sama Luar Negeri (KSLN) Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan, Eben Torsa kepada bakabar.com, mengatakan, perkembangan terbaru pembangunan KA lintas Tabalong-Banjarmasin mencapai studi trase dan finalisasi dokumen Amdal.

"Tahapan konstruksi akan dilakukan sekitar 2-3 tahun ke depan dengan target operasi di 2025 mendatang," katanya kepada bakabar.com.

Eben membenarkan bahwa program pembangunan jalur KA tersebut tak termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), namun termasuk ke dalam daftar Kerjasama Pemerintah dan badan Usaha (KPBU). Dalam skema itu, pembangunan akan tetap menggunakan APBN.

Baca Juga: Pacu Ekonomi Daerah, Haris Makkie: Kalsel Butuh Kereta Api

Baca Juga: Jokowi Janji Realisasi Proyek Kereta Api dan Tol Banjarbaru-Batulicin

Reporter: Muhammad RobbyEditor: Fariz Fadhillah



Komentar
Banner
Banner