bakabar.com, BANJARMASIN - Kunjungan pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Puskesmas Banjarmasin meningkat drastis.
Sebelumnya hingga pekan ke 37, lebih dari 1.734 pasien terdampak ISPA.Namun pekan ini, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Machli Riyadi, secara keseluruhan menjadi 3.291 orang.
Semuanya itu terdata di 26 Puskesmas yang tersebar di Banjarmasin. "Itu tentu bukan secara keseluruhan terdampak dari asap. Artinya ada orang yang memang kondisi ISPA-nya sudah ada. Karena ISPA ini sebenarnya juga urutan penyakit 5 besar di Kota Banjarmasin," papar Machli disela kegiatan Bimtek dan Pengukuhan Tim Pengaduan Masyarakat di Gedung Dinkes Banjarmasin, Kamis (26/9) siang.
Evaluasi telah dilakukan Dinkes selama satu bulan terakhir hingga minggu ke empat pantauan dampak kabut asap.
Rata-rata pasien yang terdampak kabut asap adalah kalangan anak-anak. "Paling banyak anak-anak usia 10 tahun ke bawah," sebut dia.
Meski terjadi peningkatan secara drastis, namun dia meminta masyarakat tidak perlu panik dan khawatir berlebihan.
Berdasarkan pantauan dan laporan yang diterima dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), indeks standar pencemaran udara di Banjarmasin masih belum memasuki kategori berbahaya.
"Karena di Banjarmasin masih belum kategori pencemaran udara yang berbahaya. Jadi aktivitas anak-anak seperti biasa saja. Tidak apa-apa dan tidak ada libur sekolah," ungkapnya.
Dirinya juga menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tetap menjaga kesehatan dan tetap menjalankan aktivitas seperti biasa.
"Tetap jaga kesehatan dengan cara makan buah-buahan, minum air putih minimal 8 gelas, berolahraga rutin untuk menyeimbangkan tubuh. Kecuali ketebalan asap semakin meningkat, ya gunakanlah masker," imbaunya.
Baca Juga: Kabut Asap Hilang, Aktivitas Warga di Muara Teweh Kembali Normal
Baca Juga: Kabut Asap Masih Selimuti Tanah Bumbu, BPBD Bagikan Ribuan Masker
Reporter: Musnita SariEditor: Ahmad Zainal Muttaqin