bakabar.com, BANJARBARU – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan mengusulkan penambahan kuota 1 juta elpiji 3 kilogram pada 2021 mendatang.
Penambahan dari semula 6,5 juta pada 2020 menjadi 7,5 juta metrik ton pada 2021.
“Atas kenaikan satu juta ton itu, kita minta Pemprov membuat surat kepada menteri ESDM. Dalam hal ini Dirjen dan PPh Migas dan ditembuskan kepada DPR,” ungkap Anggota DPR RI, Syaifullah Tamliha di ruang Rapat Aberani Sulaiman Kantor Sekdaprov Kalsel, Selasa (20/10) siang.
Hal ini bertujuan untuk pemerataan distribusi bagi warga miskin atau penerima manfaat. Selain itu, pembahasan rapat juga menekankan pengawasan penyaluran gas melon tersebut.
“Perlu ada kerja sama pengawasan distribusinya yang berpedoman pada kesepakatan antara Menteri Dalam Negeri dan Menteri ESDM tahun 2011,” sebut Syaifullah.
Syaifullah meminta agar Pemprov Kalsel melakukan pendataan terhadap agen dan pangkalan elpiji 3 kilogram. Sehingga, pendistribusian akan terbagi secara proporsional.
“Mereka yang sedikit pangkalannya, seharusnya juga sedikit mendapat kuotanya,” terangnya.
Pemprov Kalsel diharapkan proaktif dalam melakukan pengawasan dan pelaporan penyaluran elpiji 3 kilogram. Sebab, tiap lembaga memiliki data warga miskin yang berbeda jumlahnya.
“Kalau data itu lengkap dan valid, mulai 2022 kita akan gunakan sistem pendistribusian tertutup,” pungkasnya.
Menyikapi arahan dari anggota DPR RI, Pemprov Kalsel akan melibatkan kabupaten/kota dalam melakukan pembaharuan data. Sehingga, bantuan ini akan tepat sasaran.
“Kita akan lakukan pendataan terhadap agen dan pangkalan. Akan kita sinkronkan dengan data penerima manfaat, baik itu masyarakat miskin, nelayan atau UMKM,” ungkap Pj Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar.
Berdasarkan catatan Pemprov, terdata sekitar 314 ribu warga miskin. Namun, jumlah ini belum termasuk masyarakat yang terdampak Covid-19.
“Nanti akan kita rekap berapa jumlahnya dan coba ajukan penambahan kuota di tahun mendatang. Karena memang terindikasi ada yang tidak berhak, tetapi tetap menggunakan elpiji saat di lapangan,” imbuh Roy.
Dari catatan Pertamina, Kalsel menerima kuota sebesar 89 ribu metrik ton hingga September ini. Usulan penambahan kuota ini disambut baik dan PT Pertamina siap bekerja sama dengan Pemprov Kalsel.
“Ini PR bersama pemda dan stakeholder untuk mengantisipasi kebutuhan 2021. Pertamina siap mensupport Pemda,” kata General Manager Pertamina MOR VI Kalimantan, Freddy Anwar.