Pemprov Kalsel

Kalsel Tekankan Pengelolaan Tambang Berbasis Lingkungan

apahabar.com, BANJARBARU – Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel) menekankan pentingnya pengelolaan tambang yang berbasis lingkungan sebagai upaya…

Featured-Image
Pj Gubernur Kalsel, Safrizal. Foto-Humas Pemprov Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU – Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel) menekankan pentingnya pengelolaan tambang yang berbasis lingkungan sebagai upaya tata kelola strategis pertambangan mineral dan batubara (minerba).

Hal itu disampaikan saat diskusi dengan rombongan PPRA LXII Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhannas) di Ruang H Maksid, Setdaprov Banjarbaru, Senin (21/6).

PPRA LXII Lemhannas menyambangi Pemprov Kalsel dalam rangka Studi Lapangan Isu Strategis Nasional, dengan fokus pada ranah pertambangan minerba.

Ketua tim rombongan Lemhannas, Irjen Pol Drs Sumadi mengatakan, studi lapangan ini menyasar PT Adaro sebagai objek kajian.

"Kami dari Lemhannas melakukan kajian sejauh mana PT Adaro betul-betul melakukan teknik pertambangan yang baik dan berwawasan lingkungan," ujarnya.

Gambaran komprehensif yang ingin diketahui, kata dia, yakni sejauh mana kontribusi PT Adaro bagi peningkatan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, serta aspek pemberdayaan di Banua.

Sementara, Pj Gubernur Kalsel, Safrizal menjelaskan, PT Adaro sudah meraih penghargaan kategori golden dalam penilaian proper dari Pemprov Kalsel.

"Adaro ini dapat golden karena merupakan perusahaan tambang yang menurut penilaian Pemprov Kalsel sangat peduli dengan lingkungan hidup dan pemberdayaan masyarakat," ucapnya.

Terkait pertumbuhan ekonomi yang menyasar target 7 persen, Safrizal menuturkan, Provinsi Kalsel membutuhkan investasi yang besar untuk itu.

Hingga saat ini, kata dia, sektor pertambangan masih berperan penting bagi pendapatan negara.

Kendati begitu, ia sangat menekankan model pertambangan berbasis lingkungan serta Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang selektif dan transparan.

"Pertambangan yang terkontrol dan terbina dengan baik, kewajiban mereka untuk restorasi tambang juga membuat lebih terkendali," imbuhnya.

Selain rehabilitasi bekas tambang, Safrizal menyebutkan upaya Pemprov Kalsel untuk memulihkan lingkungan.

"Kalsel sudah beberapa tahun melakukan revolusi hijau, dengan target per tahun 32.000 hektare. Saat ini sudah tercapai 11.000 hektare," tandasnya.

Dalam diskusi itu, turut hadir Kepala Dinas ESDM Kalsel, Isharwanto, Plt Kepala Dinas Kehutanan, Fathimatuzzahra, serta jajaran SKPD lainnya.



Komentar
Banner
Banner