bakabar.com, BANJARMASIN - Sebanyak 19 peserta dari delapan kabupaten dan kota di Kaimantan Selatan antusias mengikuti pelatihan pelatih, wasit dan juri wushu tingkat daerah.
Tak sekadar agenda pelatihan biasa, kegiatan ini menjadi titik awal strategis dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) wushu yang unggul. Baik sebagai pelatih, wasit maupun juri dalam rangka menuju berbagai ajang bergengsi. Misalnya Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) di Tanah Laut dan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) pada 18 April 2025.
Ketua Wushu Indonesia Kalsel, Chandra Bayu, mengatakan pelatihan ini menjadi landasan penting dalam memperkuat struktur pembinaan olahraga di daerah.
"Target kami 20 orang, tapi hanya hadir 19 orang dari delapan daerah. Ini bukti antusiasme yang tinggi. Semoga mereka bisa menjadi ujung tombak pengembangan wushu di wilayah masing-masing," paparnya.
Tak hanya untuk Porprov dan Kejurprov, pelatihan ini juga dimaksudkan sebagai bagian dari persiapan jangka panjang menghadapi ajang nasional seperti Popnas.
"Kami menekankan pentingnya peran pelatih dalam mencetak atlet muda berprestasi," sahut Heru Susmianto Kabid Olahraga Prestasi Dispora Kalsel.
"Regenerasi atlet sangat krusial. Kami ingin pelatih-pelatih ini jadi pionir dalam membina atlet pelajar yang bisa bersinar di kancah nasional," sambungnya.
Sementara itu, Wakil Ketua II KONI Kalsel, Gusti Perdana Kesuma, mengingatkan pentingnya keseriusan dalam menyerap ilmu. "Kegiatan seperti ini jangan hanya jadi formalitas. Harus berdampak nyata dalam pembinaan dan prestasi di lapangan," pesannya.
Dengan 12 nomor pertandingan yang akan dipertandingkan di Kejurprov mendatang, pelatihan ini bukan hanya menjadi ajang peningkatan kapasitas, tetapi juga simbol kebangkitan dan pemerataan kualitas SDM Wushu di seluruh pelosok Kalimantan Selatan.