bakabar.com, BANJARBARU – Perusahaan asal Jepang, ASEAN Nagoya Club (ANC), tertarik berinvestasi di Kalimantan Selatan (Kalsel).
Ketertarikan itu disampaikan saat Delegasi Kalsel melakukan Business Meeting Join Local Economis dan Industry berupa promosi investasi antara Pemprov Kalsel dengan ANC Japan, baru-baru ini.
“Kami sudah ada kontak dengan adviser mereka. Kalau UMKM sudah sampai Jepang. Kita tinggal jaga kualitas dan kuantitas serta inovasi desain,” kata Plt Kepala Dinas PMPTSP Kalsel, Hanifah Dwi Nirwana, Jumat (9/9).
Dalam pertemuan itu, Hanifah memaparkan potensi Banua dari sektor tambang, kehutanan, pariwisata, dan limbah kesehatan secara detail.
“Seperti potensi pemanfaatan limbah B3 pelumas bekas di Kalsel volumenya hampir 198.000 ton per tahun, limbah infeksius dan limbah spesifik B3 lainnya,” katanya.
Dinas PMPTSP Kalsel juga memaparkan kesiapan Rumah Sakit Ulin Banjarmasin untuk menerima investasi sebagai RS Pusat Jantung dan Kanker Terpadu serta RS Ansari Saleh sebagai Pusat Infeksi dan Syaraf Terpadu.
Dalam pertemuan itu, Imam Subarkah sebagai Kepala perwakilan Bank Indonesia memaparkan posisi strategis Kalsel sebagai gerbang maritim IKN Nusantara dengan potensi wilayah meliputi Metropolitan Banjarbakula.
“Kawasan Industri Batulicin dan Jorong, Kawasan Ekonomi Kreatif (KEK) Mekarputih dan Pegunungan Meratus sebagai Inspiring Global Geopark Unesco, seta kondisi ekonomi makro Kalsel,” imbuhnya.
Hanifah mengharapkan informasi yang disampaikan dalam pertemuan itu dapat memberikan gambaran penting untuk selanjutnya dipelajari dan dilakukan pendalaman potensi investasi Banua.