Borneo Hits

Kalsel Genjot Rehabilitasi Mangrove, Belasan Ribu Pohon Ditanam di Lahan Kritis

Pemprov Kalimantan Selatan melakukan upaya pemulihan ekosistem pesisir serta memperkuat ketahanan lingkungan di wilayah pesisir.

Featured-Image
Penanaman mangrove di lahan kritis. Foto: Dislutkan Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Pemprov Kalimantan Selatan melakukan upaya pemulihan ekosistem pesisir dan memperkuat ketahanan lingkungan di wilayah pesisir.

Sedikitnya 113 ribu pohon mangrove ditanam di lahan seluas 20,3 hektare oleh Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalsel. Luasan ini hanya sebagian dari total 8 ribu hektare kawasan kritis yang sudah ditanami sepanjang 2025 ini.

"Rehabilitasi penanaman mangrove di kawasan kritis di Kalsel mencapai hampir 8 ribu hektare," papar Kepala Dislutkan Kalsel, Rusdi Hartono, Selasa (24/6).

Dari 20,3 hektare yang ditanam mangrove, terdapat di Tanah Bumbu, tepatnya di Sungai Loban dengan jumlah 20.000 pohon di lahan seluas 3,6 hektare.

Kemudian di Tanah Laut dilakukan penanaman 93.000 pohon di lahan seluas 16,7 hektare.

"Memang kondisi di dua kabupaten tersebut sudah sangat perlu dilakukan pemulihan, karena sudah kritis," imbuhnya.

Masih tersisa kawasan kritis lain di pesisir di Banjar dan Barito Kuala. Namun kawasan ini relatif lebih pendek dan sebagian besar masuk kawasan hutan yang merupakan kewenangan Kementerian Lingkungan Hidup.

Program rehabilitasi mangrove ini juga melibatkan masyarakat pesisir. Masyarakat dilibatkan mulai dari penyediaan bibit, penanaman hingga pemeliharaan pascatanam.

Kerja sama dilakukan melalui mekanisme pengadaan dengan pihak ketiga ini menggandeng kelompok masyarakat lokal. Kelompok masyarakat ini sudah diedukasi dan dibuatkan MoU kerja sama pengawasan.

"Selain menjaga ekosistem, rehabilitasi mangrove juga berfungsi mendukung keberlanjutan kawasan budi daya perikanan. Idealnya 1 hektare kawasan budidaya didukung 3 hektare kawasan mangrove,," beber Rusdi.

Editor


Komentar
Banner
Banner