Pemprov Kalsel

Kalsel Gelar Festival Parang 2023 di Museum Wasaka Banjarmasin

Memperkenalkan senjata tajam khas Banjar, Kalsel menggelar Festival Parang 2023 di Museum Wasaka Banjarmasin.

Featured-Image
Dua jenis parang di Festival Parang 2023 di Museum Wasaka Banjarmasin. Foto-Antara

bakabar.com, BANJARMASIN - Memperkenalkan senjata tajam khas Banjar, Kalsel menggelar Festival Parang 2023 di Museum Wasaka Banjarmasin.

Festival Parang yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel itu berlangsung selama empat hari, Kamis-Minggu (22-25/6/2023).

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, Muhammadun mengatakan, selain menarik wisata, ajang ini untuk memperkenalkan kearifan lokal.

Parang merupakan senjata tajam panjang seperti golok atau pedang. Beberapa jenis-jenis parang dipamerkan pada festival tersebut.

Festival sekaligus pameran ini juga menjadi salah satu pendorong masyarakat lebih mengenal jenis-jenis parang yang ada di Kalsel.

"Parang sendiri dalam perkembangan zaman, sudah banyak melalui proses kehidupan dalam kegunaannya," kata Muhammadun dilansir Antara, Kamis (22/3).

Gelaran Festival Parang ini hasil kolaborasi Museum Lambung Mangkurat, Museum Rakyat Hulu Sungai Selatan, dan Komunitas Waja Sampai Kaputing Korwil Banjarmasin.

Berbagai macam parang yang dipamerkan, seperti Parang Kayu Tangi, Parang Bungkul, Patang Lain Antasari, dan Parang Cingkuk.

Selain pameran parang, juga digelar diskusi tentang parang, wafak (jimat), kegiatan Lintasan Sejarah Industri Seni Tempa di Kalsel, maturi dahar, pandai besi, dan pengumpangan (sarung senjata tajam).

"Pada festival ini juga digelar silaturahmi Wasi (besi) Pusaka Banua (Kalsel) dan Basumpit (alat sumpit)," kata Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Raudati Hildayati.

Kepala Seksi Cagar Budaya dan Permuseuman Kalsel Arry Risfansyah menimpali peserta diskusi tentang parang dan wafak kalangan siswa SMA dan mahasiswa.

"Kami sengaja mengundang para generasi muda agar mereka mengetahui sejarah dan asal mula parang, wafak dan lintasan sejarah industri seni tempa," timpal dia.

Baca Juga: Profil Masjid Syekh Arsyad Al-Banjari di Kegubernuran Kalsel

Editor


Komentar
Banner
Banner