Pemkab Barito Kuala

Kalsel Ditarget Cetak Sawah 500 Ribu Hektare, Semua Kepala Daerah Harus Siap

Pada 2025, Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman membebankan target cetak sawah seluas 500 ribu hektare kepada Provinsi Kalimantan Selatan dengan anggaran Rp1

Featured-Image
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, membebankan target cetak sawah seluas 500 ribu hektare kepada Provinsi Kalimantan Selatan dengan anggaran Rp1 triliun sepanjang 2025. Foto: Biro Adpim Kalsel

bakabar.com, BANJARBARU - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, membebankan target cetak sawah seluas 500 ribu hektare kepada Provinsi Kalimantan Selatan dengan anggaran Rp1 triliun sepanjang 2025.

Target diungkapkan dalam rapat koordinasi akselerasi kegiatan Optimasi Lahan (oplah) dan cetak sawah menuju Indonesia Swasembada Pangan, Selasa (18/3) di aula Idham Khalid Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru.

Bahkan Amran meminta meminta kesanggupan para bupati di Kalsel untuk menerima dana dan peralatan untuk program cetak sawah di wilayah masing-masing.

“Kalau tidak sanggup dengan anggaran dan peralatan yang diserahkan, saya akan menyalurkan ke pihak lain," tegas Amran.

Amran pun memberikan prioritas kepada kabupaten yang dihadiri langsung bupati setempat dalam rakor tersebut. Di antaranya Bupati Bupati Barito Kuala (Batola) H Bahrul Ilmi dan Bupati Tanah Laut (Tala) H Rahmat Trianto.

Tak hanya itu, Amran juga melakukan pengecekan alat excavator kepada kontraktor yang hadir satu persatu. Hal ini dilakukan karena cetak sawah di Kalsel ditargetkan sepanjang 2025 adalah seluas 500 ribu hektare dengan anggaran dana sekitar Rp1 triliun.

“Pokoknya tergantung Gubernur Kalsel dan semoga bisa diselesaikan cepat. Kalau tidak secepatnya, anggaran akan dipindahkan ke daerah lain. Gubernur Kalsel sendiri sudah menyatakan kesanggupan," beber Amran.

Gubernur Kalsel, H Muhidin, memberikan keterangan pers didampingi Bupati Barito Kuala dan Tanah Laut seusai rakor. Foto: Biro Adpim Kalsel
Gubernur Kalsel, H Muhidin, memberikan keterangan pers didampingi Bupati Barito Kuala dan Tanah Laut seusai rakor akselerasi kegiatan Optimasi Lahan (oplah) dan cetak sawah menuju Indonesia Swasembada Pangan. Foto: Biro Adpim Kalsel
Sementara Gubernur H Muhidin akan melakukan koordinasi dengan para bupati, terkait kesanggupan melakukan program cetak sawah.

“Saya mengharapkan bupati yang tidak hadir menemui saya. Selanjutnya saya yang akan melaporkan kepada Menteri Pertanian, terkait kesiapan mereka," sahut Muhidin.

Data 2023 sendiri mencatat bahwa sektor pangan di Kalsel berkontribusi 11,37 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) nasional. Adapun komoditas unggulan di kalsel berupa jagung, jeruk, karet, kelapa sawit, ayam buras, sapi, itik, dan kerbau rawa.

"Namun masih banyak lahan di Kalsel yang menganggur atau tidak digarap maksimal. Saya berwacana kalau masih terdapat lahan yang ditelantarkan dalam kurun waktu tertentu, akan diambil alih pemerintah," tegasnya.

Dalam kesempatan terpisah, Bahrul Ilmi berterima kasih kepada Menteri Pertanian atas kesempatan yang diberikan kepada Batola.

"Ini adalah momentum dan kesempatan yang sangat baik untuk Batola memberikan sumbangsih kepada negara melalui pangan," sahut Bahrul.

"Kami pun ingin menunjukkan Batola menjadi kawasan percontohan pertanian di Kalsel. Kebetulan pula lahan pertanian di Batola juga paling luas di Kalsel," imbuhnya.

Rakor tersebut juga dihadiri Kapolda Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan, Satgas Pangan Polri Djoko Prihadi, Komandan Korem 101/Antasari Kolonel Inf Ilham Yunus, Kabinda Kalsel Brigjen Pol Nurullah, dan Kepala Kejati Kalsel Rina Virawati.

Kemudian Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dr Idha Widi Arsanti, Plt Dirjen Lahan dan Irigasi Pertanian Husnain, dan 1.079 penyuluh di Kalsel.

Dalam kesempatan tersebut, dilakukan penandatanganan komitmen bersama dalam mendukung dan mengawasi kegiatan oplah dan cetak sawah rakyat di Kalsel. 

Mereka yang meneken komitmen adalah Plt Dirjen Lahan dan Irigasi Pertanian, Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan pangan Kalsel, Kasatgas Pangan, Kajati, Danrem 101/Antasari, Kapolda Kalsel, Kepala BIN, Kepala Balai Wilayah Sungai III, para kepala dinas ketahanan pangan kabupaten/kota, dan kepala dinas pertanian kabupaten/kota.

Editor


Komentar
Banner
Banner