Tak Berkategori

Kajian Ramadan Bersama Guru Zuhdi, Manusia Sebagai Hamba Tidak Punya Daya Upaya

apahabar.com, BANJARMASIN – Tuan Guru KH Ahmad Zuhdiannoor atau biasa dikenal Guru Zuhdi, kembali menyampaikan isi…

Featured-Image
Guru Zuhdi. Foto-istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Tuan Guru KH Ahmad Zuhdiannoor atau biasa dikenal Guru Zuhdi, kembali menyampaikan isi tausiahnya mengenai dzat Allah yang memiliki sifat 20 di Masjid Jami Sungai Jingah, Banjarmasin.

Seperti malam sebelum-sebelumnya, pembahasan pada malam ke-20 Ramadan, Jumat (24/05/2019), ba'da Tarawih, Guru Zuhdi melanjutkan apa yang sudah disampaikannya mengenai perbuatan Allah SWT kepada Makhluk.

“Wahdaniyat artinya esa dzat Allah, sifat Allah, perbuatan Allah, dan setelah kita mengetahui dan memahami sedikit demi sedikit bahwa Allah adalah Tuhan kita, bahwa hanya Allah yang memberi bekas, hanya Allah yang memiliki alam semesta, tetapi Allah itu tadi mukhalafatuhu ta’ala Lil hawadisi,” kata Guru Zuhdi.

“Kita sebelum beribadah, hadirkan dulu (dalam) ingatan kita kepada Allah, agar kita sadar betapa kita tidak memiliki daya dan upaya selain kekuasaan milik Allah,” terang Guru Zuhdi.

Kita datang kepada Allah, lalu yang kita kehendaki adalah keridhaan dari Allah SWT. Karena sesuatu yang luar biasa, yang mampu diandalkan dalam hidup ini hanyalah Allah.

“Kita ini datang kepada Allah dengan modal takbir “Allahu Akbar”. Yang perlu kita sadari saat itu bahwa saat kita mengucapkan “Allahu Akbar” itu adalah Rahmat anugerah yang telah Allah berikan kepada kita,” kata Guru Zuhdi kepada ribuan jemaahnya.

Baca Juga: Kajian Ramadan Bersama Guru Zuhdi, Setiap Perbuatan Makhluk Menunjuk Af'al Allah SWT

Baca Juga: Kajian Ramadan Bersama Guru Zuhdi: Memahami Pertolongan Allah

Rahmat itu, kata Guru Zuhdi, dari awal pasti bersambung sampai sekarang. Pertama-tama Rahmat yang diciptakan oleh Allah itu adalah nur-nya Rasulullah.

Contohnya Guru Zuhdi menerangkan, bahwa nur Rasulullah itu ibarat sebuah titik pada selembar kertas, lalu titik itu bisa berubah menjadi huruf, entah itu huruf A, B, C, D, dan seterusnya.

Kemudian semua huruf itu pasti bermula dari satu titik, tanpa ada titik, tidak akan ada huruf yang akan tertulis.

“Maka kita yang hidup sampai sekarang ini dengan seluruh rahmat dan berkahnya yang datang dalam hidup kita itu, sesungguhnya adalah rahmat yang datang dari nur-nya Rasulullah. Karena kehidupan kita itu ibarat sebuah huruf yang pasti tercipta dari sebuah titik,” jelas Guru Zuhdi yang juga akrab disapa Abah Haji.

Oleh karena itu Guru Zuhdi mengajak jemaah harus sadar diri, jika bukan karena berkat nurnya Rasulullah, kita ini tidak akan berarti apa-apa. Maka orang-orang zaman dulu yang telah dibukakan hijab berupa pemahaman dan penglihatan pasti menghargai akan pilihan Allah.

“Maka sepakat para wali mengatakan dengan jujur bahwa mukjizat Rasulullah itu tak pernah putus sampai hari kiamat, Allah itu pasti memperlihatkan kekuasaan dan kehebatannya nur Rasulullah SAW,” tutup Guru Zuhdi.

Baca Juga: Kajian Ramadan Bersama Guru Zuhdi: Dzat Allah SWT Bersifat Qiyamuhu Taala Binafsihi

Baca Juga: Kajian Ramadan Bersama Guru Zuhdi, Allah SWT Tidak Serupa Makhluk

Reporter: Ahya Firmansyah
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner