bakabar.com, BANJARBARU - Belakangan, kabarnya Kalimantan Selatan (Kalsel) berencana akan mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam.
Namun hal itu dibantah oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikoltura (TPH) Kalsel, Syamsir Rahman.
Syamsir menegaskan, Pemprov Kalsel tidak pernah mengimpor beras. Yang impor beras itu kata dia, adalah Pemerintah Pusat melalui Kemendag dan Bolug.
"Lalu beras itu dibagi ke Bulog yang ada di provinsi di Indonesia," ujar Kadis TPH Kalsel, Syamsir, Rabu (22/2).
Baca Juga: Buntut Gagal Panen, Pemprov Kalsel Impor Beras dari Thailand dan Vietnam!
Sejatinya kata Syamsir, pada saat tak perlu terjadi impor. Karena stok beras masih banyak. Bulog menurutnya harus membeli padi dan beras dari hasil panen petani Banua.
"Kalau tidal dibeli oleh Bulog atau BUMD, siapa lagi yang membelinya. Pasti jatuh ke tengkulak lagi dan harganya akan mahal," imbuhnya.
Stok beras saat ini ujar Syamsir, baik di lumbung maupun di petani diperkirakan sekitar 60 ribu ton.
"Sampai akhir Maret sekitar 167 ribu ton hasil panen. Belum lagi bulan April," tandasnya.
Baca Juga: Bulog: Tidak Ada Impor Beras pada Maret 2023
Terpisah, pedagang beras di Desa Tungkaran, Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Purmawati mengatakan, saat ini harga beras di tokonya berkisar di angka Rp17 ribu.
"Bervariasi sih, mulai dari Rp10 ribu sampai Rp17 ribu. Tergantung jenisnya," ucap Purma.