bakabar.com, PELAIHARI – Kepala Desa Tungkaran, Tanah Laut (Tala), Aliansyah, bersyukur saat terjadi bencana longsor di wilayahnya durian tidak berbuah.
Menurut Aliansyah, tidak berbuahnya durian pada musim kali ini di Desa Tungkaran, Kecamatan Pelaihari ada baiknya. Sebab bila berbuah, kemungkinan banyak warganya yang jadi korban tanah longsor.
“Satu sisi saya bersyukur durian tidak berbuah tahun ini jika tidak akan banyak korban. Sebab saat longsor terjadi itu bertepatan bulan panen durian,” kata Aliansyah, Kamis (11/2).
Aliansyah menuturkan, mungkin ini sudah ketetapan Tuhan Yang Maha Esa, jika tidak akan banyak korban jiwa.
“Sebab saat musim durian biasanya masyarakat kampung selalu jaga pondok di kebun dan berjualan di lereng gunung yang berdekatan jalan utama kampung,” tuturnya.
Seperti diketahui, bencana tanah longsor di Desa Tungkaran dan Guntung Besar, Kecamatan Pelaihari begitu dahsyat, 7 orang meninggal tertimbun. Jalan dan gunung di desa itu alami keretakan sejumlah titik.
Menurut Aliansyah, hingga kini masih ada warga di RT 05 tinggal di pengungsian akibat tanah tebing bergerak.
“Jumlahnya 5 orang, sebelumnya pengungsi ratusan orang tinggal di masjid desa dan sebagian di tempat keluarga,” ujarnya.
“Seiring mulai terasa aman warga kembali ke rumah. Namun tetap kita imbau agar waspada di saat hujan lebat. Apalagi kondisi cuaca hujan ekstrim dan angin masih terjadi,” pungkasnya.
