bakabar.com, BANJARMASIN – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin baru saja meresmikan Ruang Radioterapi untuk pengobatan penyakit kanker, Kamis (25/2).
Ruang Radioterapi itu dilengkapi sebuah tempat tidur dan alat yang dalamnya ada radio aktif.
Direktur RSUD Ulin Banjarmasin, Suciati, mengatakan gelombang radio aktif itu lah yang kemudian akan menjinakan kanker di dalam tubuh manusia.
“Alat canggih itu seharga Rp 44 miliar. Bernama Cobalt-60 [Co-60] best theratron equinox, buatan Kanada,” kata Suci.
Menurut Suci, alat itu merupakan rangkaian layanan dari penyakit kanker yang dimiliki rumah sakit daerah.
“Fasilitas ini juga bisa digunakan untuk berobat bagi pasien pemilik kartu BPJS,” kata Suci usai peresmian ruang Raditerapi oleh PJ Gubernur Kalsel, Safrizal, Kamis.
“Alat itu tentu akan memudahkan bagi penderita kanker yang ada di Kalimantan Selatan dan Tengah,” imbuhnya.
Sebab kini, lanjut Suci, diketahui kanker menjadi salah satu penyakit pembunuh nomor 1 di Indonesia. Departemen Kesehatan merilis data Globocan menyebutkan pada 2018 terdapat 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian sebesar 9,6 juta.
“Satu dari 5 laki-laki di dunia mengidap kanker. Sementara itu, 1 dari 6 perempuan di dunia juga mengidap penyakit ini. Data tersebut juga menyatakan 1 dari 8 laki-laki dan 1 dari 11 perempuan di dunia meninggal karena kanker,” ujar Suci.
Suci mengatakan, sebelumnya RSUD Ulin sudah punya alat serupa, namun masa luruhnya berakhir dan pengobatan radiotetapi di tutup hingga baru dibuka pada 2021.
“Kita pernah ada, layanan radio terapi tahun 2009 sampai 2015 tapi masa luruhnya berakhir, baru tahun ini kita kembali buka,” ungkap Suci.
Sementara Pj Gubernur Kalsel, Safrizal, mengatakan masyarakat tak perlu jauh lagi untuk pengobatan kanker karena saat ini daerah sudah punya satu alat radioterai yang ditangani oleh tenaga medis profesional.
“Sekarang ada 36 pasien yang sudah daftar dari dibuka awal bulan,” kata Safrizal usai melihat ruang terapi kanker itu.
Dia juga mengajak masyarakat jangan terlambat memeriksakan diri apabila sudah merasa atau mengetahui ada gejala.
“Dengan tindakkan cepat, tentu akan mengurangi resiko yang lebih besar dan membahayakan nyawa seseorang,” ujar Safrizal.
Kepala Ruangan Radioterapi RSUD Ulin, Arifin Rizani, mengatakan alat-alat itu sudah melewati tes uji dan mendapatkan sertifikat kelayakan dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Indonesia soal keamanan.
“Kita sudah mengantongi izin dari lembaga pemerintah non kementerian Bapeten. Segala aspek dari tingkat ketebalan dinding hingga pengukuran akurasi telah di uji,” ujarnya di tempat yang sama.