News

Jorok! Pasar Sentra Antasari Banjarmasin Dipenuhi Sampah

Tumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Sentra Antasari, Kota Banjarmasin kian menggunung hingga mencapai area lapak pedagang.

Featured-Image
Tumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Sentra Antasari, Kota Banjarmasin kian menggunung hingga mencapai area lapak pedagang. Bahaudin Qusairi

bakabar.com, BANJARMASIN - Tumpukan sampah di tempat pembuangan sementara (TPS) Pasar Sentra Antasari kian menggunung hingga mencapai area lapak pedagang.

Kondisi ini pun memicu protes dari para pedagang dan pengunjung pasar yang merasa terganggu.

Salah satu pedagang, Haris mengaku amat terganggu jika sampah tidak diangkut secara maksimal.

"Saya jualan dari sore sampai subuh. Kalau pengangkutannya lama, saya rugi banyak," ujarnya.

Ia bahkan terpaksa membersihkan sampah yang meluber ke lapaknya dengan tangannya sendiri.

“Kalau sudah terlalu banyak, saya serok sendiri dan pindahkan ke tempat lain,” katanya.

Meski demikian, Haris menolak untuk menutup lapaknya kecuali ada kepastian sampah benar-benar dibersihkan.

"Kalau sehari saja saya libur, rugi besar,” ungkapnya.

Direktur Operasional dan Bisnis Perumda Pasar Baiman, Azhar Budi menjelaskan, rata-rata setiap hari terdapat 20 ton sampah di Pasar Sentra Antasari.

Sebagian besar sampah ini berasal dari rumah tangga warga luar lingkungan pasar, bukan hanya dari aktivitas pasar itu sendiri.

"Penutupan TPAS Basirih telah menyebabkan penumpukan sampah di TPS ini, seperti yang juga terjadi di TPS lain di Banjarmasin," bebernya.

Untuk mengatasi masalah ini, Perumda Pasar Baiman mengambil sejumlah langkah.

Antaranya, menutup salah satu TPS di pasar yang selama ini menjadi tempat pembuangan sampah warga luar pasar.

Warga diarahkan untuk membuang sampah ke TPS lain di luar lingkungan pasar.

Selain itu, pihaknya juga membatasi sampah rumah tangga yang masuk ke TPS di lingkungan pasar untuk mengurangi beban TPS.

Pedagang juga diedukasi untuk memilah sampah organik dan non-organik agar memudahkan pengelolaan selanjutnya.

Dalam waktu dekat, Perumda ingin bekerja sama dengan komunitas lingkungan akan mendirikan rumah cacah di area pasar.

"Rumah cacah ini bertujuan mengelola sampah organik secara lebih efektif sehingga volume sampah yang harus dibuang ke TPA dapat berkurang," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner