Cegah Ketimpangan Usaha

Jokowi: Jangan Ada Pabrik Besar, Tapi Lingkungan Miskin!

Presiden Jokowi mengingatkan kepada perusahaan besar untuk mau bermitra dengan pelaku usaha di lingkungannya.

Featured-Image
Presiden Joko Widodo meresmikan Gerakan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di Smesco Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (3/10). (Foto: apahabar.com/Thomas)

bakabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengingatkan perusahaan besar supaya lebih peduli dengan lingkungan di sekitarnya. Salah satunya dengan melakukan pendampingan dan pembinaan kepada para petani atau usaha kecil lainnya.

“Itu menjadi tugas perusahaan besar kita. Jangan sampai ada perusahaan besar di suatu daerah yang pabriknya tinggi dan besar sekali, tapi lingkungannya miskin. Hati-hati,” tegasnya saat meresmikan Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas di SMESCO Indonesia, Jakarta Selatan, Senin (3/10).

Menurutnya saat ini pendampingan sangat penting untuk dilakukan. Hal itu terlihat dari merosotnya impor jagung dalam 7 terakhir dengan jumlah yang signifikan. Tercatat, penurunan terjadi dari yang awalnya sekitar 3,5 juta ton setiap tahun, sekarang menjadi 800.000 per tahun.

Harga jagung biasanya dalam 1 hektar hanya menghasilkan 4 ton, namun sekarang bisa menghasilkan sampai 8 ton. Dengan biaya produksi sekitar Rp1.800, petani sudah bisa menjual dengan harga Rp3.800 per kilogram sehingga petani mendapatkan untung sampai 100 persen.

“Ini jangan hanya di jagung saja. Harusnya produk dan komoditas lain harus bisa didampingi dengan pola yang sama,” ujarnya.

Jokowi mencontohkan sektor usaha warung dan madu perlu dilakukan perbaikan dari segi pengemasan dan penamaan agar bisa meningkatkan daya jual. Karena itu, para pelaku perlu mendapatkan pembinaan.

Selain itu, kata Jokowi, pabrik otomotif yang ke depan diprediksikan akan akan semakin tumbuh sektor usahanya, perlu menjalin kemitraan dengan UKM industri. Beberapa yang bisa dilakukan kerja sama kemitraan seperti pembuatan knalpot sampai pengerjaan interior.

Jokowi berharap untuk penjualan produk tidak hanya di dalam negeri namun juga bisa untuk masuk dalam pasar global. Ini semua hanya bisa dilakukan dengan adanya kemitraan, karena pemerintah tidak mungkin bisa melakukan hal tersebut.

“Perusahaan besar harus bisa bermitra dengan petani atau UMKM. Artinya kalau ini bisa berjalan, saya meyakini akan berefek pada kemiskinan ekstrem yang akan bisa ditangani dengan cepat dan baik," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner