bakabar.com, BANJARMASIN - Kelompok terbang (Kloter) pertama jemaah haji asal Indonesia mulai berangkat hari ini. Mereka menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah.
Total ada 6.383 jemaah haji kloter pertama Indonesia yang diberangkatkan dari delapan embarkasi.
Masing-masing Jakarta-Pondok Gede (JKG), Jakarta-Bekasi (JKS), Solo (SOC), Makassar (UPG), Aceh (BTJ), Kualanamu/Medan (KNO), Batam (BTH), dan Surabaya (SUB).
Kloter pertama Embarkasi Jakarta - Pondok Gede atau JKG 01 akan tiba perdana di Madinah pada pukul 06.20 waktu Arab Saudi (WAS).
Selanjutnya, disusul SOC 01 pada pukul 09:15 WAS, UPG 01 pukul 10.20 WAS, dan BTJ 01 pukul 11:20 waktu Arab Saudi.
Jemaah haji Indonesia akan disambut Panitia Pelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang telah siap bertugas. Masing-masing Daker Bandara dan Daker Madinah.
Petugas PPIH Daker Bandara dan Daker Madinah sudah tiba lebih dulu di Arab Saudi sejak 20 Mei 2023 lalu.
Ada dua sektor di Daker Bandara yang secara bergiliran akan memberikan layanan 24 jam dalam menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia.
Sementara di Madinah, ada lima sektor wilayah perhotelan, satu sektor Bir Ali, dan satu sektor khusus Masjid Nabawi yang juga siap memberikan pelayanan, pembinaan, dan pelindungan kepada jemaah haji.
Untuk kloter pertama jemaah embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG 01) melalui Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten berjumlah 393 orang. Berangkat pagi tadi.
Keberangkatan mereka hari ini dilepas langsung oleh Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas bersama Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Syekh Faisal Abdullah Al Amudi.
Menag Yaqut kepada jemaah sembari meninjau ruang fast track (jalur cepat) mengingkatkan agar sungkan untuk bertanya atau berkonsultasi jika ada keluhan terkait kesehatan.
"Telah disiapkan juga para petugas yang akan memberikan pelayanan, pelindungan, dan pembinaan kepada jemaah," kata dia saat berbincang dengan sejumlah peserta haji.
Menurut Yaqut, ibadah haji memerlukan fisik yang prima. Karenanya, jemaah harus selalu memperhatikan aspek kesehatan selama di perjalanan, di Arab Saudi, hingga nantinya kembali ke Tanah Air.
"Jangan terlalu memaksakan diri dalam beraktivitas, termasuk beribadah sunah, terlebih bila merasa kesehatannya tidak memadai," kata dia.
Kondisi di Arab Saudi, kata dia, berbeda dengan di Indonesia. Cuaca di Arab Saudi jauh lebih panas.
Pemerintah juga telah menyiapkan para petugas untuk memberikan layanan kesehatan.
Menag Yaqut berharap, jamaah dapat manfaatkan kesempatan beribadah haji ini dengan baik, sesuai kondisi fisik.
Jika ada kesulitan dalam beribadah, mereka dapat mengonsultasikan kepada para petugas pembimbing ibadah.
"Saya berharap, seluruh jemaah haji Indonesia dapat menunaikan ibadah haji dengan baik, mendapat kemudahan dan kelancaran, serta kembali ke Tanah Air dengan selamat," kata dia.
Baca Juga: Kemenag Alihkan 24.276 Kuota Haji yang Belum Bayar BIPIH, Kalsel Ketiban Jatah Sumut